Denganberpikir positif, menjalani hidup akan terasa lebih ringan dan jauh dari depresi. 4. Meningkatkan Kesehatan. Afirmasi membantumu untuk selalu berpikir positif. Hal ini bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik sehingga tidak stres dan overthinking yang membuat orang sulit tidur. 5. PengertianMetode Semantik. Stephen Ullman (2007:17) dalam bukunya Pengantar Semantik menjelaskan bahwa dalam perkembangan teori tentang tanda yang disebut semiotik dibagi menjadi tiga cabang: (1) semantik, berhubungan dengan makna tanda-tanda, (2) sintaktik, berhubungan dengan kombinasi tanda-tanda, dan (3) pragmatik, berhubungan dengan asal Wanitawanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang IslahNurul Ihsan :Cimbuleuit; :Antapani sehingga obat dan penyembuh terbaik adalah dengan mencari perlindungan dan pertolongan kepada Allah SWT. Sudah banyak macam penyakit yang dinyatakan berhasil disembuhkan dengan pengobatan tradisional dimana lintah adalah medianya. Contohnya saja tumor tanpa kemoterapi dan DataPopularitas Dan Tren Nama Islah. Berikut adalah tren dan popularitas nama Islah selama satu tahun terakhir: Rangkaian Nama Laki-laki Islah Dan Artinya. Temukan inspirasi rangkaian nama Islah dan artinya dalam bahasa Arab pada daftar m2Fut6. Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "islah" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. islah Ar n perdamaian tt penyelesaian pertikaian dsb;mengislahkan v mendamaikan kalau dl satu golongan terjadi perbedaan pendapat, perlu ada pihak ketiga yg menengahi dan ~ nya Bantuan Penjelasan Simbol a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja n Merupakan Bentuk Kata benda ki Merupakan Bentuk Kata kiasan pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya cak Bentuk kata percakapan tidak baku ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain - Pengganti kata "islah" Kosakata Populer Sedang Dilihat Informasi Tentang Situs Merupakan situs penyedia data mengenai arti kata atau istilah dan cara pengejaannya beserta contoh kalimat yang disadur dari "Kamus Besar Bahasa Indonesia" atau yang biasa disingkat dengan KBBI. Tidak seperti beberapa situs web yang sama, kami mencoba untuk menyediakan berbagai fitur lain, seperti kecepatan akses, menampilkan dengan berbagai membedakan warna untuk jenis kata, tampilan yang tepat untuk semua web browser kedua komputer desktop, laptop dan ponsel pintar dan seterusnya. Fitur lengkap dapat dibaca di bagian fitur Online KBBI. Arti kata seperti kata "islah" di atas ditampilkan dalam warna yang membuatnya mudah untuk mencari entri dan sub-tema. Berikut adalah beberapa penjelasan Jenis kata atau Deskripsi istilah-istilah seperti n kata benda, v kata kerja dalam merah muda pink dengan menggarisbawahi titik. Arahkan mouse untuk melihat informasi tidak semuanya telah dijelaskan Makna 1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dalam huruf tebal dengan latar belakang lingkaran Contoh penggunaan entri / sub entri yang ditandai dengan warna biru Contoh dalam Amsal ditandai di orange Ketika mengeklik hasil dari "Loading" daftar, hasil yang sesuai dengan kata Cari akan ditandai dengan latar belakang kuning Menampilkan hasil yang baik dalam kata-kata dasar dan derivatif, dan makna dan definisi akan ditampilkan tanpa harus kembali men-download data dari server Link cukup Permalink / Link indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'teknologi' akan memiliki link di Kata 'konservatif' akan memiliki link di Kata 'rukun' akan memiliki link di Contoh Kata yang Mirip dengan kata "islah" yaitu cikok • cikrak • ciku • cikun • cikut • islah • cika • cikadas • cikal • cikalang • cikar • buyung • cih • cihui • cik • sun • cicir • cicit • cidera • cidomo • ciduk • cigak • cici • cicih • cicik • cicil • cicinda • cicip • apel • cibir dll Sehingga link ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam menulis, baik pada jaringan dan di luar dikembangkan dengan konsep desain responsif, berarti bahwa penampilan website situs dari KBBI akan cocok di berbagai media, seperti smartphones Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook / laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang tambahan baru di luar KBBI edisi IIIMenulis singkatan di bagian definisi seperti yang, dengan, dl, tt, dp, dr dan lain-lain ditulis secara penuh, tidak seperti yang ditemukan di KBBI PusatBahasa.✔ Informasi tambahanTidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 surat, semua akan ditampilkan. Jika hasil pencarian dari "Loading" daftar sangat besar, hasil yang dapat langsung diklik pada akan terbatas jumlahnya. Selain itu, untuk beberapa kata pencarian, sistem akan hanya mencari kata-kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya apa yang dicari adalah "water, minyak, dissolve", sehingga hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan membubarkan beberapa kata pencarian dapat dilakukan dengan memisahkan setiap kata dengan tanda koma, misalnya mengajar, program, komputer untuk menemukan kata-kata pengajaran, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam "base words" kolom dan hasil dalam bentuk kata-kata turunan akan ditampilkan dalam "Loading" kolom. Ini banyak kata pencarian akan hanya mencari kata-kata dengan minimal 4 Surat panjang, jika sebuah kata yang 2 atau 3 Surat panjang, kata akan data arti kata yang terdapat di website ini merupakan hak cipta dari situs resmi KBBI yang beralamat di Jika anda menemukan padanan kata atau arti kata yang menurut anda tidak sesuai atau tidak benar, maka anda dapat menghubungi ke pihak Badan Bahasa KEMDIKBUD untuk memberikan kritik atau saran Berikut adalah informasi kontak dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur. Telepon 021 4706287, 4706288, 4896558, 4894546. Faksimile 021 4750407 Email [email protected] Dalam sejarah Islam, konsep Tajdid /islah adalah sangat penting dalam membangunkan tamadun ummah Islam. Ia telah menjadi alat utama untuk melakukan proses muhasabah diri dan memperbaiki kepincangan yang melanda umah Islam selepas mereka lalai dan tidak berpegang kepada semangat dan formula Allah. Terpenting lagi, sifat ummah Islam agak dinamik dan sentiasa terbuka dengan perubahan yang menjadi suatu lumrah dalam kehidupan. Maknanya ummah Islam memang melalui elemen kesinambungan dan perubahan continuity dan Changing, contohnya sesuatu mazhab yang telah dominan kerangka metodologinya akan melalui proses pembaharuan islah bagi memperkemaskan lagi kewujudannya. Sejarah keilmuan dunia mencatatkan bagaimana sesuatu doktrin dapat bertahan lama seandainya ianya memenuhi empat syarat utama; pertama, kesahihan logika dan argumen, kedua; menarik perhatian orang untuk diikuti, ketiga, mampu diterapkan terhadap kes yang dihadapi apllicable dan keempat, ianya mempunyai mekanisme untuk proses Islah memperbarui idea yang lama tanpa meninggalkan asas tradisi terpenting. Apa yang jelasnya, keempat-empat perkara ini memang dimiliki oleh Mazhab terbesar Islam, sehingga mendorongnya untuk kekal sehingga sekarang Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free SEJARAH GERAKAN ISLAH DI MALAYSIA ANALISA Mohd Kamil Abdul Majid,Rahimin Affandi Abd. Rahim &Wan Zailan Kamaruddin bin Wan Ali Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya50603 Kuala PengenalanDalam sejarah Islam, konsep Tajdid /islah adalah sangat penting dalammembangunkan tamadun ummah Islam. Ia telah menjadi alat utama untuk melakukanproses muhasabah diri dan memperbaiki kepincangan yang melanda umah Islam selepasmereka lalai dan tidak berpegang kepada semangat dan formula Allah. Terpenting lagi,sifat ummah Islam agak dinamik dan sentiasa terbuka dengan perubahan yang menjadisuatu lumrah dalam kehidupan. Maknanya ummah Islam memang melalui elemenkesinambungan dan perubahan continuity dan Changing, contohnya sesuatu mazhabyang telah dominan kerangka metodologinya akan melalui proses pembaharuan islahbagi memperkemaskan lagi Sejarah keilmuan dunia mencatatkanbagaimana sesuatu doktrin dapat bertahan lama seandainya ianya memenuhi empat syaratutama; pertama, kesahihan logika dan argumen, kedua; menarik perhatian orang untukdiikuti, ketiga, mampu diterapkan terhadap kes yang dihadapi apllicable dan keempat,ianya mempunyai mekanisme untuk proses Islah memperbarui idea yang lama tanpameninggalkan asas tradisi Apa yang jelasnya, keempat-empat perkara inimemang dimiliki oleh Mazhab terbesar Islam, sehingga mendorongnya untuk kekalsehingga dengan teori Iman yang flexible boleh bertambah dan berkurang, makahal yang sama boleh dinisbahkan kepada konsep islah ini. Apabila didapati ummah Islamtelah lalai meninggalkan banyak ajaran Islam, akan muncul sepanjang sejarah golonganmujadid yang melakukan usaha muhasabah ini. Atas dasar ini, artikel ini akanmenganalisa ciri-ciri dan sejarah gerakan Tajdid/Islah di Malaysia dan terpenting sekalibakal mengenalpasti beberapa isu Tajdid semasa. Kita tidak mahu menjadi umat yangterlalu mendewa-dewa sejarah pencapaian silam yang melampau tanpa cuba mengambiliktibar daripada sejarah silam. Hal ini diungkap oleh Dr Yusuf Qardawi tentangkelemahan ummah Islam semasa. Mereka terlalu berbangga dengan pencapaian datok1 Louay M. Safi, Truth And Reform Exploring The Pattern And Dynamics Of Historical Change, KualaLumpur Open press, 1998, h. Ismail Raji Faruqi, Tauhid, Kesannya Terhadap Pemikiran Dan Kehidupan, Terj. Oleh Unit TerjemahanModal Perangsang Sdn Bhd, Kuala Lumpur, 2000, H. Kata pengantar Akh. Minhaji dalam Amir Mualim, Ijtihad Dan Legislasi Muslim Kontemporer,Yogyakarta UII Press, 2006, h. nenek silam, wal hal dalam realiti semasa kita adalah umat yang miskin, buta huruf danterpaksa bergantung hidup dengan kuasa Konsep Tajdid Di Dalam Sejarah Tamadun IslamDi peringkat asasnya, konsep Tajdid ini perlu difahami dengan melihat kepadakonsep ini secara holistik dan bukannya terhad kepada aspek pentakrifan literal semata-mata seperti mana dijelaskan secara panjang lebar oleh kebanyakan sarjana yangmenerangkannya dengan maksud islah, yang membawa erti Bersesuaiandengan gelaran umat terbaik dan pertengahan, yang dinisbahkan oleh Allah kepada umatIslam,5 konsep Tajdid ini mempunyai perkaitan yang erat dengan penisbahan ini. Secara teologinya, gelaran umat terbaik ini tidak terhad kepada sesuatu generasisemata-mata seperti generasi zaman Rasulullah dan Sahabah, bahkan merangkumikepada semua generasi manusia,6 yang dikatakan memiliki beberapa ciri yang terpujiiaitu i umat yang mementingkan usaha untuk mencari keredaan Allah mengatasi segalakepentingan lain, ii umat yang mementingkan proses pembelajaran segala bentuk ilmuyang bermanafaat dari pelbagai sumber,7 iii dan iv umat yang sentiasa mengikutiperkembangan masyarakat, termasuklah meneliti punca kelemahan umat Islam sendiridan memikirkan cara untuk mengatasi kelemahan lanjut lagi, sebarang usahauntuk mencapai keempat-empat ciri ini, tanpa sebarang unsur tolak ansur, perludidasarkan kepada garis panduan al-Din Islam yang mengandungi kaedah dan mekanismeterbaik untuk menanggani persoalan hidup membabitkan tiga bentuk hubungan denganAllah, makhluk dan alam9, demi untuk mencapai kebahagian bukan setakat kehidupan didunia, bahkan juga kehidupan di hari untuk mencapai ciri ke iii dan iv terangkum di dalam konsep Tajdidadalah bersifat abadi dan menyeluruh kepada semua generasi umat Islam11, dan sepertimana ditegaskan oleh seorang sarjana Islam moden, Islam mengandungi self mechanismeyang dikenali sebagai Tajdid, yang berfungsi memeriksa, memperbaharui,mengembalikan dan menghidupkan semula ajaran Islam yang telah tercemar dan terhakisdengan pencemaran zaman yang sering menjauhkan umat Islam dari mengamalkanbentuk ajaran Islam yang 4 John O. Voll 1983, “ Renewal And Reform In Islamic History Tajdid And Islah “, dalam ed. OlehJohn O. Voll The Voice of Resurgent Islam, New York, h. 32. 5 Quran; surah 2 Muhammad Iqbal 1982, Reconstruction Of Religious Thought In Islam, Lahore, h. Majid Ersan Kailani 1997, Mendidik Peribadi, terj. Muhammad Firdaus, Kuala Lumpur BeritaPublishing, h. Quran; surah 414 dan Surah 7 Maklumat lanjut boleh didapati dalam Rahimin Affandi Abd. Rahim, “ Keistimewaan Islam SebagaiSistem Hidup Yang Lengkap “, dalam Seminar Keindahan Islam 2003 Peringkat Negeri Sembilan DarulKhusus, Anjuran Bahagian Dakwah, Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Sembilan, di Pusat DakwahIslamiah Negeri Sembilan, Seremban, pada 25hb. Mac 2003, h. Quran; Surah 8717; 934;29 Hassan Saab 1963, “ The Spirit Of Reform In Islam “, dalam Islamic Studies, v. 2, 1963, h. 15 dan Jacques Waardenburg 1985, “ Islam As A Vehicle Of Protest “, dalam Islamic Dilemmas Reformers,Nationalists and Industrialization, Berlin, h. Konsep Tajdid juga perlu dibezakan dengan konsep reform anjuran masyarakat baratyang sering disamakan dengan konsep Tajdid Hal ini boleh dilihat dalam dua aspekyang utama. Pertamanya, konsep reform barat adalah diasaskan kepada pendekatansekularisme yang menolak peranan ketuhanan dalam kehidupan manusia dan bergantungsepenuhnya kepada peranan akal dan nafsu manusia di dalam menentukan segala aspekterpenting di dalam Lebih buruk lagi, sebarang elemen yang berkaitandengan fenomena ketuhanan dan metafizik akan dianggap sebagai karut dan tidak Bahkan mereka menggangap bahawa penderitaan manusia adalah berpuncadari kelemahan manusia yang tertipu dengan berpegang kepada soal ini, Mohd Kamal Hassan menjelaskan “ mereka mempunyaisikap yang tidak senang terhadap agama dan menganggap penerusan hidup agamadalam dunia moden samada sebagai a relic of medieval obscurantism atau sebagai satudaripada manifestasi primitivism dan irrationality dalam diri manusia.”17Paradigma ini tidak boleh dipakai di dalam memahami konsep Tajdid, yang diasaskankepada paradigma tauhid yang berteraskan tauhid Uluhiyyah dan Rububiyyah. Dalamkonsep yang kedua ini secara jelasnya diterangkan bagaimana Allah yang berkuasa penuhdi dalam mencipta, mendidik dan menjaga umat manusia dengan menganugerahkansyariahnya yang Boleh dikatakan kesemua aliran ilmu kalam bersetuju denganfahaman ini yang mengaitkan kesempurnaan syariah ini diturunkan adalah bagi tujuanmembimbing dan mengurangkan sifat-sifat kelemahan asasi yang dipunyai Berikutnya, apa yang lebih penting lagi konsep membantu kelemahan dirimanusia telah dilengkapkan lagi dengan bantuan kerasulan yang berperanan mengajardan mengasaskan perundangan yang paling praktikal untuk umat manusia bersesuaiandengan konteks Jalinan yang erat antara wahyu Allah dan perutusankerasulan ini telah menjadi sumber yang paling asas di dalam perundangan Islam, yangdikenali sebagai sumber wahyu,21 terkandung di dalamnya semua perkara dan nilai asasIslam yang amat diperlukan oleh umat manusia sehingga Di samping sumber wahyu ini, keistimewaan syariah jelas terserlah apabila ianyaturut mengakui peranan dan potensi akal manusia23di dalam menentukan persoalanhukum Islam berpandukan garis panduan yang termaktub di dalam sumber wahyu. Halini berasaskan pengakuan dan tindakan Rasulullah sendiri yang menerapkan pendekatan13 Ahmad Ghorab 2001, Subverting Islam The Role Of Orientalist Centres, Kuala Lumpur Open pressPublication, h. Lihat sebagai contohnya kupasan yang dibuat oleh Muhammad Zainiy Uthman 2001, “ Islam, SainsDan Pemikiran Objektif Suatu Perbandingan Ringkas “, dalam Jurnal YADIM, bil. 2, h. Abdul Rahman Abdullah 2000, Wacana Falsafah Sejarah Perspektif Barat Dan Timur, Kuala Lumpur DBP, h. Idris Zakaria 1999, “ Intelek Eropah Dan Penentangan Terhadap Agama “, dalam Al-Maw’izah, bil. 7,h. Mohd Kamal Hassan 1996, “ Pembentukan Ilmu Kemasyarakatan Dari Perspektif Islam “, dalam SainsSosial Dari Perspektif Islam, Kuala Lumpur Penerbit UKM, h. Ramli Awang 1999, Tasawwur Rabbani Menurut Al-Quran Dan Sunnah, Kuala Lumpur, h. 179-187. 19 Quran 7 Ibn Kathir 1982, Tafsir al-Qur’an al-Azim, Beirut, v. 1, h. 354 dan v. 2, h. Mahmood Zuhdi Abd. Majid 1988, Sejarah Pembinaan Hukum Islam, , Kuala Lumpur, h. Lihat Hashim Musa 2001, “ Islam An Overview In History And Contemporary World “, dalam JurnalAFKAR, bil. 2, h. Abdul Rahman Abdullah 2001, Falsafah Dan Kaedah Pemikiran, Kuala Lumpur Utusan publication,h. menghidupkan penggunaan akal terpimpin di dalam pendidikan perundangannya yangdifahami secara langsung oleh para Kebenaran dan pengakuan terhadapkemampuan fungsi akal ini kemudiannya telah dikembangkan lagi oleh fuqaha denganlebih mendalam di dalam penulisan usul al-fiqh yang mengakui sumber hukum keduaselepas sumber wahyu Naqli adalah sumber ijtihad Aqli.25 Hasilnya, fuqaha telahmelanjuntukan perbincangan berkaitan dengan peranan akal ini di dalam beberapabahagian yang khusus, pertamanya, penerangan yang mendetail tentang sumber hukumtambahan lain yang timbul daripada sumber hukum Aqli ini. Antaranya adalah Qiyas,ijmak, Istihsan, Maslaha, Siyasah syariah, Masalih Mursalah dan Perbezaan antara konsep reform dan Tajdid yang kedua boleh dirujuk kepadasikap terhadap warisan silam yang dipegang oleh kedua-duanya. Bagi konsep reformbarat, segala bentuk warisan lama samada intipati dan struktur asas perlu ditinggalkan,yang kemudiannya melahirkan suatu mazhab lain yang sama sekali berbeza denganmazhab yang tindakan reform ala barat yang meninggalkan segalawarisan silam ini dikatakan telah melahirkan suatu bentuk tamadun manusia yang bersifatmaju dan progresif, seperti mana dialami oleh masyarakat barat sekarang,28 pandangan initidak boleh diterima di dalam konsep Tajdid Islam. Konsep Tajdid pada dasarnyaberasaskan kepada usaha menghidupkan dan memurnikan kembali kefahaman danamalan Islam yang telah tercemar dengan budaya taqlid29 dan faham sekularisme, yangdipaksakan penerimaannya kepada umat Islam secara halus melalui proses penjajahanoleh dunia kolonial Tajdid ini yang diusahakan oleh sarjana Islam silam berasaskan kontekszaman silam31 tidak bersifat statik, yang kemudiannya telah diperkemaskan lagi olehsarjana Islam moden, dengan sedikit sebanyak tokok tambah, yang difikirkan bersesuaiandengan realiti zaman Proses Tajdid ini berkait rapat dengan pengembanganinstitusi pendidikan Islam yang tersebar ke seluruh dunia, termasuklah di rantau AlamMelayu ini, yang menyaksikan banyak idea-idea Tajdid timur tengah telah turut tersebarluas di rantau Alam Melayu ini yang berjaya melahirkan beberapa orang sarjana Melayuyang boleh Muhammad Iqbal, Reconstruction Of Religious Thought In Islam, h. 171-172. 25 Ghazali, al-Mustasfa Min ilm Usul, v. 1, h. Umar Jah 1977, “ The Importance Of Ijtihad In The Development Of Islamic Law “, Dalam Journal OfComparative Law, h. Wan Mohd Nor Wan Daud 1998, The Educational Philosophy And Practice Of Syed MuhammadNaquib Al-Attas ; An Exposition Of The Original Concept Of Islamization, Kuala Lumpur, h. Abdul Rahman Aziz 2000, Pekerjaan Dalam Kehidupan Manusia, Petaling Jaya Printice Hall, h. Maklumat lanjut boleh didapati dalam Rahimin Affandi Abdul Rahim 1997, “ Gerakan Tajdid diMalaysia Teori Dan Realiti “, dalam Dinamisme Pengajian Syariah, Kuala Lumpur Berita publication, Muhammad Abu Bakar 1987, Penghayatan Sebuah Ideal, Kuala Lumpur DBP, h. Azyumardi Azra 1999, Renaisans Islam Asia Tenggara, Sejarah Wacana Dan Kekuasaan, Bandung, Ahmad F. Yousif 1997, “ Research methodology for Muslim scholars A critical appraisal and re-adaptation “, dalam Jurnal Ikim, v. 5, h. Rahimin Affandi Abd. Rahim, “ Dakwah dan jalinan intelektual di rantau Alam Melayu-Indonesia satuanalisa sejarah “, dalam Seminar Antarabangsa pengajian Dakwah Indonesia-Malaysia, anjuran bersamaUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan Fakulti Pengajian Islam, UKM, pada 18hb. Mei 2002, diMedan, Indonesia dan lihat juga Rahimin Affandi Abd. Rahim, “ Pemikiran Reformis Melayu semasa satuanalisis “, dalam Seminar Kebangsaan Bahasa dan Pemikiran Melayu 2002, Anjuran Akademi Pengajian4 3. Sumber, Matlamat Dan Kaedah TajdidDalam teori Tajdid, perubahan dan pembangunan program Islamisasi tajdid sesuatumasyarakat Islam perlu didasarkan kepada beberapa paradigma utama;341. Kepentingan umat Islam berpegang teguh kepada ajaran Islam yang suci seperti yangterkandung di dalam sumber wahyu yang bakal memastikan kerelevanan paradigmaTauhid dipakai oleh umat Islam untuk sepanjang Penekanan kepada mewujudkan usaha tajdid dalam semua aspek kehidupan umatIslam akibat daripada proses pemalsuan dan penyelewengan terhadap ajaran Qurandan sunnah yang berlaku rentetan daripada peninggalan umat Islam sendiri terhadapajaran Islam. Hal ini diburukkan lagi dengan peristiwa penjajahan umat Islam olehkuasa kuffar Barat, yang secara jangka panjang mengakibatkan suasana kebekuan dansikap malas ulamak Islam itu Penekanan kepada penggunaan paradigma rasional berasaskan semangat ijtihadkepada usaha mempercambahkan kreativiti umat Penekanan kepada proses mewujud dan menajamkan daya intelektualism umat Islamdi dalam memahami ajaran Islam itu sendiri. Bagi golongan ini, ketinggian tamaddunumat Islam silam bukannya patut dibanggakan secara nastolgia semata-mata, bahkanperlu dipetik kesimpulan dan intipati induktif dalam bentuk pengajaran terbaikdaripada peristiwa ini untuk dilaksanakan oleh ummat Mengikut sesetengahsarjana Islam moden, pembangunan tamaddun agung merangkumi Barat dan Islam,adalah berpunca dari amalan budaya Hal ini dirujuk kepada penggunaan setidea dan kreativiti masyarakat untuk mengkaji sesuatu ilmu dan menterjemahkannyadi dalam bentuk program bertindak demi membangunkan pembangunan yang bersifatbersepadu kepada umat 5. Demi untuk menghadapi persaingan dengan kuasa Barat, umat Islam tidak seharusnyamenggunakan pendekatan kekerasan,39 sebaliknya perlu lebih proaktif mempelajarisebab utama ketinggian tamadun Barat, iaitu ketinggian budaya ilmu mereka,40 yangperlu diterapkan ke dalam masyarakat melalui institusi Kepentingan mengamalkan pendekatan berfikir secara berperancangan rapiblueprint dan bukannya secara retorik Bagi reformis semasa, demiuntuk memastikan kejayaan usaha refomasi yang lebih berkesan, kita perlu menjauhiMelayu, Universiti Malaya, pada 18-19hb Jun 2002. 34 Rahimin Affandi Abdul Rahim 2007, “Aliran Pemikiran Islam Moden Satu Kajian Perbandingan “,dalam Jurnal Manusia Dan Masyarakat, v. 15, h. 69-8835 Taha Jabir Al-Alwani 1991, “ Taqlid And The Stagnation Of The Muslim Mind “, The AmericanJournal Of Social Sciences, V. 8, No. 3, h. Mohamad Kamil Abdul Majid 2001, “ Pertembungan Tamaddun Islam Dengan Kolonialisme Barat “,Tamaddun Islam Dan Tamaddun Asia, Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan Pustaka, h. Lihat Sebagai Contohnya Kupasan Yang Diberikan Oleh Wan Mohd Nor Wan Daud 1990, “ BudayaIlmu Sebagai Asas Pembangunan Tamaddun “, Jurnal Pendidikan Islam, V. 3, Bil. 1, h. Louay M. Safi 1998, Truth And Reform Exploring The Patterns And Dynamics Of Historical Change,Kuala Lumpur Open Press Publication, h. Ibid, h. 112. 40 Sebab Utama Ketinggian Tamaddun Kebendaan Barat Seperti Dinilai Oleh Reformis Moden BolehDilihat Dalam Majid Irsan Kailani 1997, Mendidik Peribadi, Muhammad Firdaus terj., Kuala LumpurBerita Publishing, h. 64-66. 41 Majid Irsan Kailani 2000, Kebangkitan Generasi Salahuddin Dan Kembalinya Jerusalem Ke PangkuanIslam, Abdullah Abbas terj., Kuala Lumpur Thinker Libraries, h. perjuangan dan pemikiran ala Khutbah, golongan yang hanya pandai bercakapdengan gagasan yang begitu ideal tetapi tidak tahu menterjemahkan cita-cita tersebutkepada suatu program bertindak yang bersifat praktikal untuk diamalkan. Apa yanglebih diperlukan adalah perjuangan ala fuqaha, yang mampu berfikir secara warasdengan mengambilkira faktor kegagalan dan kejayaan sesuatu program reformasi, danmampu menterjemahkan cita-cita kepada program yang praktikal dengan 4. Iktibar Daripada Gerakan Islah Awal Di Tanah Islah dan Proses Islamisasi Tanah ada gerakan Islah terbesar melebihi program Islamisasi Alam Melayu yangdiusahakan oleh mubaligh yang awal. Bagi sarjana barat, proses Islamisasi masyarakatMelayu merupakan satu fenomena yang agak unik. Hal ini berbeza sama sekali denganproses Islamisasi yang berlaku di Tanah Arab, Eropah, Afrika, India dan Parsi yangmenyaksikan bagaimana ianya telah terpaksa melalui beberapa siri peperangan yang agakbanyak. Penerimaan Islam dalam masyarakat Melayu telah berlaku dalam bentuk yangagak syumul, bila mana ajaran Islam itu bukan setakat diimani bahkan turut dilaksanadalam kehidupan seharian. Sejarah telah mencatatkan bahawa sebelum kedatangan kuasapenjajah British, Alam Melayu telah mengamalkan sistem perundangan yang berasaskankepada syariah Islam. Sistem perundangan Islam ini terbukti telah berjaya melahirkantamadun material dan intelektual yang cukup tinggi di Alam Melayu. Apa yangmembanggakan, versi perundangan Islam bersama dengan institusi pendidikan IslamAlam Melayu telah diiktirafkan bertaraf dunia yang diakui oleh kebanyakan umah Islamdi luar Alam pelaksanaan syariah yang awal di Alam Melayu, bermula di Melakadan negeri-negeri Melayu lain kemudiannya telah menjana perkembangan syariah yangagak dinamik. Ianya telah menjadi mercu tanda terbaik bahawa syariah Islam memangpernah menjadi law of the land di dalam masyarakat Melayu silam. Atas dasar inilahusaha untuk menghapuskan pemakaian English Common Law di Malaysia seperti dicita-citakan oleh Profesor Ahmad Ibrahim memang tidak mustahil untuk Inikerana syariah Islam pernah berfungsi dengan cukup baik di Tanah Melayu sebelumkedatangan kuasa penjajah melihat keberkesanan program Islah/Islamisasi Alam Melayu ini, kita perlumerujuk kepada pembentukan konsep jati diri Melayu-Islam. Apa yang dimaksudkandengan Islam sebagai asas jati diri Melayu ;Pertama, Islam dianggap sebagai satu-satunya agama yang diterima oleh manusiaMelayu yang menjadi kebanggaan yang harus dipertahankan. Sebagai contohnya, ditahun-tahun 1990an, telah muncul cubaan di atas nama kebebasan individu yang seolah-42 Muhammad Kamal Hasan 1996, Toward Actualizing Islamic Ethical And Educational Principles InMalaysia, Kuala Lumpur ABIM, h. 56-57 Dan Kupasan Yang Lebih Mendalam Tentang Pandangan Ini Boleh Didapati Dalam Dr. Majid Irsan Kailani2000, Kebangkitan Generasi Salahuddin Dan Kembalinya Jerusalem Ke Pangkuan Islam, h. Anuar Ramli 2002, Asas Hukum Dalam Budaya Kajian Terhadap Beberapa Aspek Hubungan SosialDalam Kebudayaan Malaysia, Tesis sarjana untuk Jabatan Fiqh dan Usul, APIUM dan Mohd Fauzi binAudzir 2002, Uruf Tempatan Di Negeri Kedah Dan Kesannya Terhadap Perubahan Hukum SatuAnalisis, Tesis sarjana untuk Jabatan Fiqh dan Usul, olah membenarkan manusia Melayu untuk menganut agama lain selain daripada murtad ini berlaku di kalangan anak gadis Melayu 45 yang dikesan cubamenganut agama Kristian dan Hindu. Apa yang boleh dibanggakan adalah kebanyakanmasyarakat Melayu moden telah menunjukkan respon yang cukup sensitive terhadapsemua perkembangan ini, yang dijelmakan dalam pelbagai bentuk tindakan, sepertitindakan Persatuan Ulamak Malaysia yang mengadu keburukan tren ini kepada MajlisRaja-Raja Pendek kata, tidak seperti dilakukan oleh masyarakat barat yangmengamalkan sikap tidak kesah dengan tindakan masyarakatnya untuk menganut agamaapa sahaja, masyarakat Melayu moden telah menentang keras tindakan ini. Hal inidilakukan didorong dengan rasa tanggungjawab keimanan untuk membela keutuhanagama Islam yang menjadi asas identiti kemelayuan masyarakat manusia Melayu menganggap bangsa Melayu sebagai sinonim denganIslam. Mana-mana usaha yang mencabar atau merosakkan Islam akan dianggap sebagaimencabar identiti Melayu itu sendiri. Di zaman sebelum merdeka, mubaligh kristiansendiri mengakui bahawa kawasan Tanah Melayu merupakan kawasan gelap untukagama kristian. Masyarakat Melayu sejak awal lagi memang menganggap agama kristiansebagai musuh utama masyarakat Melayu. Faktor inilah juga yang menyebabkan didalam sejarah Alam Melayu kerap berlaku penentangan umat Melayu terhadap kuasapenjajah barat yang dianggap sebagai kuasa kafir47 dan hal ini telah diakui sendiri olehmubaligh Kristian yang mengatakan bahawa orang Melayu sebagai golongan yang kuatberpegang kepada agama Apa yang jelasnya, sifat kemelayuan yang begitu sebatidengan Islam ini telah mengakibatkan sebarang serangan yang dibuat terhadap Islamakan dianggap seperti serangan yang dibuat terhadap asas kebudayaan Islam menjadi asas paling substance dalam mencirikan pemikiran manusia Melayu. Contohnya world-view Islam dianggap sebagai world-view yangmempengaruhi pemikiran dan proses bertindak manusia Melayu. Prof. Hashim Musamenegaskan bahawa pembinaan tamadun Melayu ini telah diasaskan dengan enampandangan world-view yang bersumberkan wahyu Allah. Keenam-enam pandangan initelah menjadi pegangan utama masyarakat Melayu sehingga sekarang yang terdiri antaralainnya;501. Alam ini hasil ciptaan dan tabdiran Allah yang mencakupi alam primordial arwah,alam dunia dan alam akhirat. Alam akhirat adalah destinasi dan natijah muktamaddari kehidupan di alam dunia. Kejayaan hakiki di alam akhirat adalah dapatmemasuki syurga dan kejayaan di alam dunia adalah ketaatan kepada Mohd Farid Mohd Shahran, 2001 ABIM 30 Tahun, Beberapa Isu Penting Sepanjang Tiga Dekad, KualaLumpur ABIM, h. Lihat Persatuan Ulama Malaysia dan Persatuan Ulama Kedah,2002 Kontroversi Mengenai MemoKepada Majlis Raja-Raja Melayu Islam Dicabar, Rasulullah Uan Ulama Dihina, Pulau Pinang,h. Abdul Rahman Abdullah 1994, Gerakan Anti Penjajahan Di Malaysia 1511-1950 Pengaruh AgamaDan Tarikat, Kuala Lumpur Penerbit Kintan. 48 Charles Tisdall 1916, “ Ideas Of Mohammedan Malaya “, dalam The Missionary Review Of The World,v. xxxiv, h. Isabella Bird 1967, The Golden Chersonese And The Way Thither, Kuala Lumpur, h. Hashim Musa 2001, Merekonstruksi Tamadun Melayu Islam Ke Arah Pembinaan Sebuah TamadunDunia Alaf Baru, Kuala Lumpur h. 2. Islam adalah panduan dari Allah sebagai al-Din yang mengandungi segala peraturanbagi segala gelagat hidup di dunia untuk individu dan masyarakat demi untukkejayaan hakiki Keyakinan kepada pembalasan yang baik bagi amalan yang baik dan sebaliknyapembalasan yang buruk untuk amalan yang Wawasan, misi, objektif, niat, strategi dan operasi segala bidang kerja hendaklahsalih, benar dan mematuhi segala aspek hukum Islam tanpa kompromi, manipulasidan tolak Nilai tertinggi dikaitkan dengan segala perkara yang membantu pembentukan insanyang beriman, beramal salih dan berakhlak mulia yang manafaatnya dapat dinikmatisama oleh orang Kehidupan pertengahan dan seimbang antara jasmani, akali dan rohani berasaskankepada ilmu pengetahuan dalam bentuk fardhu Ain dan fardhu Islam menjadi asas pemersatu bersama terpenting bagi masyarakat lipatan sejarah Tanah Melayu, peranan Islam sebagai alat perpaduan memangkerap berlaku. Ternyata hal ini pernah terjadi, bila mana masyarakat Melayu yangberbeza fahaman politik sama-sama bergabung apabila mengetahui asas survival Melayutelah dicabar dan terjejas teruk. Bagi masyarakat Melayu, survival mereka bergantungsepenuhnya kepada empat asas yang utama; ajaran Islam asas jati diri dan kebanggaanmanusia Melayu, tanah Kawasan geografi khusus yang menempatkan masyarakatMelayu, kekuasaan politik dan institusi beraja Melayu penaung kepada kedaulatan danketuanan masyarakat Melayu. Di Malaysia, perpaduan umat Melayu bagi mempertahankan survival Islam memangpernah berlaku. Terdapat beberapa fakta sejarah yang memperlihatkan perkara ini,antaranya;1. Peristiwa Natrah di Perpaduan politik masyarakat Melayu di bawah payung Parti Barisan Nasionalselepas berlakunya peristiwa 13 Mei 1969. 3. Masyarakat Melayu di Malaysia bersama-sama dengan ummah Islam di kawasan laintelah bersatu mempergunakan kuasa konsumerisme dengan memboikot barangandaripada barat seperti Israel, Amerika Syarikat dan Mereka sepakatmenyedari bahawa kuasa konsumerisme adalah senjata ummah Islam dalammenghadapi cabaran Islam sentiasa menjadi kuasa atau force terpenting dalam masyarakatMelayu. Kuasa ini menjadikan apa sahaja yang berkait dengan Islam akan sentiasarelevan dalam masyarakat Melayu. Contohnya boleh dilihat kepada persepsi masyarakatMelayu dengan isntitusi pendidikan Islam. Di zaman sebelum merdeka, institusi pondoktelah dianggap sangat penting dalam masyarakat Melayu sehingga ianya dianggapsebagai benteng terakhir untuk mempertahankan Islam dari serangan fahamansekularisme yang dibawa oleh penjajah British. Dalam perkembangan semasa, golongankelas pertengahan Melayu yang lahir daripada Dasar Ekonomi Baru DEB dikesan telahmemilih institusi pendidikan Islam, termasuk Maahad tahfiz sebagai tempat untuk51Rahimin Affandi Abdul Rahim 2004, "Menangani cabaran Globalisasi Satu Analisis TerhadapPemikiran Reformis Semasa", dalam Mohd Fauzi Hamat, Mohd Fakhruddin Abd. Mukti dan Che ZarrinaSa'ari Pemikiran Islam dan Cabaran Semasa. Kuala Lumpur Jabatan Akidah dan Pemikiran Islam,APIUM, h. mereka menghantar anak-anak mereka belajar. Ini kerana anak-anak ini diharapkan bakalmenjadi penyelamat ummah dan maruah Islah Dalam Era Kaum Muda Dan Kaum Tua 1900-1940anDalam tahun-tahun 1900-1940an di Tanah Melayu telah muncul pertentanganhebat di antara dua pendekatan utama dalam menyediakan untuk masyarakat Melayumethod yang terbaik tentang bagaimana Islam itu harus digunakan untuk berhadapandengan arus permodenan yang dibawa oleh kuasa British52. Bagi kaum tua yang terdiridaripada ulama tradisional dan golongan pembesar Melayu, demi untuk mengekalkankesejahteraan umat Melayu dan Islam itu sendiri kita perlu menggangap usahapemodenan itu sebagai suatu proses yang cukup merbahaya dan perlu mengekalkan carahidup lama53. Dengan kata lain, bagi kaum tua, model ikutan yang terbaik untuk umatIslam adalah dengan cara kembali kepada cara hidup klasik dan menolak bagi kaum muda yang rata-ratanya terdiri dari lulusan timur tengahdan sebahagian pemuda Melayu berpendapat bahawa umat Islam55 perlu mengikutiproses pemodenan ini dengan suatu sikap yang positif dan proaktif dengan mengubahbanyak amalan tradisional yang berbentuk anti-pemodenan dan bertentangan denganajaran Islam itu yang lebih penting ialah proses pembaharuan ini amat perlu bukan setakatuntuk mengikis banyak amalan khurafat masyarakat Melayu, bahkan juga untukmenjamin kedaulatan bangsa Melayu berhadapan dengan dasar British yang lebihmengambilkira kepentingan mereka sendiri57 dan membawa keuntungan kepada bangsabukan pendekatan ini kemudiannya telah mempengaruhi pandangan keduapihak di dalam soal-soal yang berkaitan dengan ajaran Islam. Dari perspektif sejarah,pada zaman ini terdapat beberapa perkara baru yang merupakan breakthrough utamadalam perjuangan Islam di Malaysia yang tidak pernah wujud sebelumnya iaitu- 1. Kritikan terhadap pengajaran Islam ala taqlid yang diamalkan di Tanah kaum muda ini lebih menjurus kepada sistem amalan Islam masyarakattempatan yang ditujukan khusus kepada bentuk dan kandungan pengajaran Islam dipondok 59 yang sebelum ini berfungsi membekalkan lulusan agama bagi Kritikan terhadap kelemahan masyarakat Melayu yang terhasil dari pengamalansistem feudal Melayu. Sasaran utama kaum muda bukan setakat golongan pembesarMelayu bahkan juga golongan ulama yang dikatakan bersekongkol dengan golonganpembesar untuk mengekalkan status quo Ibrahim Abu Bakar 1994, Islamic Modernism In Malaya, Kuala Lumpur penerbit UM, h. Ibid, h. N. Ginsburg and Roberts 1958 , Malaya, Seatle, h. Abdul Shukor Ariffin dan Hasan Haji Ali 1983, “ Pergolakan Dasar Ekonomi Negara Sebelum Dan Selepas 1969 “, dalam Malaysia Sejarah Dan Proses Pembangunan, Kuala lumpur, h. Al-Ikhwan, ii, x, Jun 16, 1928, h. Ibid, i, iii, November 16, 1926, h. 3. Penekanan persoalan dan permasalahan semasa, yang mengambilkira kelemahan darisegi spiritual dan material yang terdapat dalam masyarakat Melayu. Secara jelaskaum muda telah mengutamakan dalam siri perjuangan tajdid mereka kepadapersoalan kelemahan sosial masyarakat Melayu demi menimbulkan semangatkesedaran kebangsaan nasionalisme dan apa yang lebih penting lagi melahirkangolongan literati Melayu yang dapat menyedari serta mengupas segala persoalan yangtimbul pada masa itu dari kacamata Pertentangan kaum muda-tua ini berlaku kerana faktor perbezaan falsafah, aliran danparadigma menggunakan Islam untuk menghadapi keperluan zaman. Hal inikemudiannya tidak mati begitu sahaja bahkan masih diteruskan hingga pada zamanmoden ini. Banyak idealism dipegang oleh kedua aliran ini masih lagi kekal hinggazaman moden. Beberapa contoh boleh diberikan, antaranya;a Banyak sekolah dan Madrasah daripada aliran reformisme tumbuh dengan begitupesat sekali. Aliran ini telah mendapat momentumnya di Malaysia apabila aliranreformisme asalnya daripada aliran kaum Muda diterima secara meluas oleh IPTdi Malaysia. Manakala fahaman tradisionalism asalnya aliran kaum Tua tetapkekal di Malaysia dan Indonesia yang bertumpu di pondok-pesantren Agensi agama Islam di Malaysia tetap kuat berpegang kepada aliran tradisionalkerana mereka telah membentuk status quo yang penghujung tahun 1930-an, isu pertentangan kaum muda-kaum tua telahmula beransur hilang disebabkan oleh beberapa faktor semasa yang timbul di kalanganmasyarakat Melayu seperti dominasi golongan nasionalis Melayu memperjuangkankemerdekaan Tanah Melayu64. Keadaan ini telah mendorong sesetengah sarjanamengatakan bahawa kaum muda telah gagal dalam usaha mereka menjalankan usahatajdid di Tanah Melayu65. Kenyataan ini sebenarnya tidak berasas kerana usaha tajdidkaum muda dalam kontek sejarah Malaysia telah meninggalkan banyak kesan jangkapanjang dan juga kesan jangka dari kesan jangka pendek, kaum muda telah menglahirkan golonganintelektual Melayu yang dapat menganalisa perkembangan baru yang timbul di dalammasyarakat Melayu akibat dari dasar pemodenan kuasa British. Kesedaran inikemudiannya telah mencetuskan kesederan politik nasionalisme orang Melayu yangmelahirkan beberapa pertubuhan politik berteraskan Islam dan Melayu seperti HAMIM,PAS, dan KMMM. Pertubuhan-pertubuhan ini kemudiannya menyebarkan beberapaintipati utama gerakan tajdid kaum muda seperti penekanan kepada kepentingan akal danlogik, tauhid, kepentingan pendidikan moden, pembangunan ekonomi bangsa Melayu,demokrasi dan perpaduan umat Islam sejagat66. 61 Mohd. Sarim Mustajab 1982, “ Gerakan Islah Islamiyah di Tanah Melayu 1906 hingga 1948” dalam Malaysia Sejarah Dan Proses Pembangunan, Kuala Lumpur, h. Rahimin Affandi Abdul Rahim 2000 “Fiqh Malaysia Suatu Tinjauan Sejarah”, Dalam Fiqh Malaysia Ke Arah Pembinaan Fiqh Tempatan Yang Terkini, Ed Oleh Paizah Hj. Ismail, Kuala Lumpur, h. Rahimin Affandi Abdul Rahim 2008 Pendekatan Malaysia Dan Indonesia Dalam MenanganiPerkembangan Aliran Pemikiran Islam Satu Analisis Perbandingan, Jurnal Jati, Jabatan Pengajian AsiaTenggara, Fakulti Sastera, UM, V. Mohd. Sarim Mustajab, “Gerakan Islah “, h. Ibrahim Abu Bakar, Islamic Modernisme In Malaya, h. Mohd. Sarim Mustajab, “Gerakan Islah” , h. 5. Isu Tajdid Dan Islah Di Malaysia SemasaBerasaskan pengamatan semasa, kita boleh mengenalpasti beberapa cabaranataupun masalah semasa yang memerlukan usaha Tajdid dan Islah. Denganmenggunakan pendekatan realisme dan futuristik, kita dapat mengenalpasti beberapacabaran yang dihadapi oleh gerakan Islam di Malaysia. Antaranya; Cabaran Fahaman Sekularisme Yang Datang Bersama semua memaklumi bahawa gelombang globalisasi yang membawafaham sekularisme secara terang-terangan dan tersembunyi. Walaupun perkembanganprogram agama berkembang pesat, perkembangan faham sekularisme juga agak pesatdengan bantuan kecanggihan ICT moden. Sebagai contohnya, bagi pelajar Islam, realitiini menyebabkan mereka berhadapan dengan masalah Split Personality ; apa yangdipelajari di sekolah daripada nilai-nilai agama terpaksa berhadapan dengan idealismsekularisme yang berkembang dalam masyarakat. Dinilai kepada soal aksiologi, kedatangan globalisasi telah melahirkan budayasekular yang diwartakan sebagai paling baik kepada masyarakat Islam. Budaya sekularini lebih bersumberkan Humanisme-sensate culture budaya hawa nafsu. BudayaHumanisme ini berpandukan sepenuhnya kepada akal dan nafsu manusia pandangan faham sekularisme, neraca utama bagi sesuatu kebenaran, etika danperbuatan yang baik itu bergantung kepada 67;1. Prinsip vitalisme – apa-apa sahaja yang berbentuk kuat dan menguntungkan dari segikebendaan akan dianggap sebagai Prinsip kreativiti – apa-apa sahaja yang boleh mencetuskan daya kreativiti danmenghasilkan cIPTaan baru akan dianggap sebagai baik dan Prinsip relatif – tidak ada suatupun konsep dan pemahaman terhadap sesuatu faktaataupun teori yang bersifat mutlak dan kekal. Sebaliknya semuanya boleh berubahmengikut perubahan zaman dan perkembangan ilmu Prinsip hedonisme – apa-apa sahaja yang boleh memuaskan hawa nafsu manusia akandianggap sebagai baik, manakala apa-apa sahaja yang boleh membawa penderitaannafsu akan dianggap sebagai Prinsip majoriti masyarakat – apa-apa sahaja yang disukai oleh trend dankecenderungan sesuatu masyarakat akan dianggap sebagai negatif fahaman sekular ini memang terbukti dengan wujudnyaserangkaian masalah yang membabitkan golongan muda di Malaysia. Hasil kajianempirikal yang dibuat terhadap golongan muda mendapati wujudnya perkara yang amatmenggemparkan, di antaranya;1. Kebanyakan masyarakat Melayu moden telah dikesan mengidap penyakit psikologiyang agak kronik, penyakit gelisah dan hilang pertimbangan akal yang kemudiannyatelah menyebabkan berlaku pelbagai tindakan buruk seperti bunuh diri, menagihdadah dan arak, murtad, bohsia dan mengamalkan seks bebas. Kajian ini mendapati67 Rahimin Affandi Abd Rahim, 2003, Keistimewaan Islam Sebagai Sistem Hidup Yang Lengkap,kertas kerja dibentangkan di Seminar Keindahan Islam 2003 Peringkat Negeri Sembilan Darul Khusus,Anjuran Bahagian Dakwah, Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Sembilan, di Pusat DakwahIslamiah Negeri Sembilan, Seremban, pada 25 Mac 200311 punca utama penyakit gelisah ini berlaku adalah akibat dari tindakan tidak menurutikehendak agama seperti meninggalkan kewajiban sembahyang lima Golongan remaja Melayu yang menjadi pengguna terbesar internet cyber café telahdijangkiti ketagihan internet yang agak teruk cybermania. Kalangan ini didapatimenggunakan saluran internet bukannya untuk tujuan pendidikan, tetapi sebagaisumber untuk mendapatkan hiburan yang lebih bebas tanpa kongkongan keluarga,yang berupa permainan video, pornografi, perbualan chit-chat dan mengisi masalapang dengan kegiatan yang tidak Kajian mendapati ikatan dan fungsi keluarga Melayu moden sebagai penjaga danpendidik emosi anak-anak telah mula terhakis yang kemudiannya menyebabkanpelbagai masalah sosial remaja yang cukup kronik. Berikutan dengan faktor asas ini,golongan remaja Melayu lebih terpengaruh dengan budaya di luar keluarga sepertimedia massa dan rakan Akibat daripada pengaruh media massa, merekalebih mudah terjerumus dengan hiburan yang mementingkan keseronokan yangmelampaui batas, sensasi, glamour dan sindrom kurang daya tahan Manakalapengaruh rakan sebaya pula menyebabkan mereka terlibat dengan budaya melepakdan pelbagai masalah sosial lain seperti ketagihan dadah, arak, berjudi, menontonvideo lucah, seks bebas, dijangkiti penyakit AIDS72 dan banyak lagi masalah Kajian mendapati kalangan remaja Melayu secara terang-terangan mengaku tanpasegan silu terlibat dalam amalan seks bebas dan menganggap ianya sebagai perkarabiasa dan lumrah bersesuaian dengan gaya hidup zaman moden, sepertimanaditonjolkan di dalam media massa Kajian mendapati ramai daripada kalangan remaja Melayu telah terlibat denganbudaya bohsia dan bohjan. Antara ciri-ciri budaya ini adalah remaja bawah umuryang mengamalkan seks bebas sebagai cara untuk mendapatkan keseronokan nafsusemata-mata tanpa disertakan dengan dengan rasa bersalah, mengamalkan seks bebassecara “one night stand” dengan sesiapa sahaja tanpa sebarang ikatan cinta dan68 Kajian ini menggunakan grant penyelidikan Vote F Universiti Malaya pada tahun 1999 telahdilakukan oleh Dr Che Zarrina Sa’ari, yang kemudiannya diterbitkan pada 2001 “Penyakit GelisahAnxiety/al-Hulu’ dalam Masyarakat Islam dan Penyelesaiannya Menurut Psiko-Spiritual Islam”,Jurnal Usuluddin, v. 14, h. 1-22. 69 Kajian ini dilakukan oleh dua orang penyelidik dari UUM ke atas responden remaja dari negeriKedah, Perlis, Pulau Pinang dan Kelantan. Lihat Mohd Taib Ariffin dan Che Su Mustaffa 2001, “EraLedakan Teknologi Maklumat Isu-isu Berkaitan Pendedahan Terhadap Internet di Kalangan Remaja”,Teknologi Maklumat dan Komunikasi Harapan, Cabaran dan Barakah, Alor Setar INSANIAH, Muhd Mansur Abdullah 2000, “Renggangnya Hubungan Keluarga Punca Masalah SosialRemaja”, dlm. Mohd. Razali Agus ed., Pembangunan dan Dinamika Masyarakat Malaysia, KualaLumpur Utusan Publications, h. Nur Atiqah Tang Abdullah 2000, “Pendidikan Emosi Kesejahteraan Sosial Pelajar danMasyarakat Menjelang Alaf Baru”, dlm. Abdul Latif Samian dan Mohamad Sabri Haron eds.,Prosiding Persidangan Kebangsaan Pengajian Umum di Alaf Baru, Bangi Pusat Pengajian Umum,UKM, h. Muhd Mansur Abdullah 2000, h. Zakaria Stapa 1999, Akidah dan Akhlak dalam Kehidupan Muslim, Kuala Lumpur UtusanPublications, h. menganggap gadis yang telah hilang dara sebagai memiliki status yang tinggi didalam masyarakat Kajian mendapati bagaimana masalah disiplin juvana sama ada berat ataupun biasatelah menjadi fenomena biasa dalam kalangan pelajar-pelajar sekolah di Kajian dan catatan peratusan pengidap penyakit AIDS yang cukup besar di kalanganremaja Melayu, yang dikeluarkan oleh hospital di seluruh Malaysia. Apa yangmembimbangkan, kadar peratusan ini semakin bertambah dari tahun ke setahun,walaupun pelbagai usaha penerangan tentang penyakit ini telah 8. Kajian yang mendapati bagaimana tabiat pembacaan remaja Melayu yang lemah, dimana mereka lebih mengutamakan bahan bacaan yang tidak membina minda dandaya intelektual, merangkumi hiburan, jenaka, sukan dan bahan kata,mereka telah terjerumus ke dalam budaya bebalisme yang cukup meruncing akibatdari ketiadaan budaya ilmu yang Kajian yang mendapati remaja Melayu lebih menjadikan golongan artis, model danahli sukan sebagai model ikutan melebihi segala ketokohan 10. Kajian yang mendapati remaja Melayu terlibat secara serius dengan budaya rock yangmelampau. Apa yang membimbangkan adalah budaya ini dicirikan dengan beberapasifat yang bertentangan dengan budaya ketimuran. Antaranya, corak budaya yangdihayati oleh pendokong budaya rock adalah dilambangkan dengan bentuk pakaianyang tidak terurus, kotor, tidak senonoh, lucah, kasar, memuja syaitan, Wujudnya NGO Yang Membawa Fahaman Sekularisme Dalam MasyarakatDi Malaysia semasa, NGO ini boleh dikatakan sebagai gerakan Islam Islam liberal di Malaysia dan Indonesia telah menggunakan dana asing yangdatang daripada barat untuk membawa fahaman liberalism. Fahaman ini telah dijadikansebagai komoditi utama yang dipasarkan kepada semua masyarakat dunia, yang dibantudengan pelbagai pemberi dana antarabangsa di atas nama perjuangan kemanusiaan danHak asasi Secara jelasnya, dana bantuan kemanusiaan ini telah diberi dandiambil oleh sebahagian besar penduduk Dunia Ketiga, termasuklah kalangan umat Islam74 Rahimin Affandi Abdul Rahim 1994, “Bohsia Fenomena Biasa Masyarakat Maju”, MajalahDakwah, bil. 210, November 1994, h. Rokiah Haji Ismail 2000, “Salah Laku di Kalangan Pelajar Sekolah Menengah PengalamanBersama Keluarga, Rakan Sebaya dan Sekolah”, dlm. Abdul Rahman Embong ed., Negara, Pasarandan Pemodenan Malaysia, Bangi UKM, h. Aishah Esah Haji Mohamed 2000, “Penyebaran AIDS di Malaysia Satu PerspektifSosiobudaya” dlm. Mohd. Razali Agus ed., Pembangunan dan Dinamika Masyarakat Malaysia,Kuala Lumpur Utusan Publications, h. Md. Nor Othman 1994, “Tabiat Media Generasi Muda Melayu Bandar Satu KajianPerbandingan Dengan Bukan Melayu”, Alam Melayu, v. 2, h. Wan Mohd Nor Wan Daud 1997, Penjelasan Budaya Ilmu, Kuala Lumpur Dewan Bahasa danPustaka, h. Wan Mohd Nor Wan Daud 2001, h. Syamsuddin Arif 2008, Orientalis Dan Diabolisme Pemikiran, Jakarta Gema Insan, h. sendiri di pelbagai negara, seperti di Indonesia dan Malaysia. Antara pemberi dana yangdimaksudkan adalah Asia, Ford, Fullbright, Toyota Dan Konhraf Adenour penganut faham liberalis di Malaysia tidak mendapat pendidikanagama formal yang mendalam, suatu hal yang kemudiannya menyebabkan merekamengemukakan pandangan Islam yang kabur dan menyesatkan. Dengan berkembangnyapelbagai pemikiran rasionalism yang melampau di dalam masyarakat telah menyebabkansemua pihak sama ada dari kalangan pakar ataupun masyarakat awam telah cubabercakap tentang pemikiran ini walaupun tanpa mempunyai pengetahuan asas keilmuanIslam yang mencukupi. Untuk konstek Malaysia, bahana penerimaan dana asing yang membawa kepadapenyebaran ideal liberal-sekular boleh dilihat kepada fakta tuntutan IFC. IFC merupakansuruhanjaya yang ditubuhkan oleh Majlis Peguam Malaysia dan disokong oleh MajlisPerundingan Malaysia bagi Ajaran Buddha, Kristian, Hindu dan Sikh MCCBCHS danYayasan Konrad Adenauer. Kehadiran Yayasan Konrad Adenauer dalam usahamenubuhkan IFC ini amat diragui kerana yayasan ini beribu pejabat di Jerman dan cubamecampuri urusan dalaman Negara ini. IFC juga mempunyai peranan sebagai penyiasat,perantara, perunding dan pendamai terhadap dakwaan perbuatan yang menjejaskankeharmonian asalnya IFC ialah IRC Inter Religious Council adalah sebuah suruhanjayayang dicadangkan seperti badan berkanun yang mempunyai kuasa undang-undang yangboleh mengubah ajaran sesetengah agama, akibat daripada desakan penganut agam ini berfungsi mirip SUHAKAM yang menerima dan melayan aduan –aduanberkaitan agama. IFC digagaskan penubuhan oleh MCCBCHC Malaysian ConsultativeCouncil of Buddhism, Christianity, Hinduism, dan Sikhism atau Majlis PerundinganMalaysia agama Buddha, Kristian, Hindu dan Sikh melalui memorandum kepada MajlisPeguam bertarikh 21 Ogos 2001. Matlamat penubuhan IFC adalah untuk memindabeberapa ajaran asas Islam yang akan merosakkan akidah umat Islam dan berpihakkepada kepentingan orang-orang Bukan orang-orang bukan Islam melaluiIFC;811. Seseorang anak yang dilahirkan oleh ibubapa Islam tidak seharusnya secara terusmenjadi orang Orang-orang bukan Islam yang telah memeluk agama Islam hendaklah diberikankebebasan untuk kembali kepada agama asal mereka murtad dan tidak dikenakantindakan Sebarang kes pertukaran agama Islam kepada bukan Islam tidak sepatutnyadikendalikan oleh mahkamah Tidak perlu dicatatkan di dalam kad pengenalan seseorang Muslim bahawa iaberagama Orang-orang bukan Islam tidak perlu dikehendaki menganut agama Islam sekiranyaingin berkahwin dengan orang Islam. Orang Islam hendaklah dibenarkan keluardaripada Islam murtad sekiranya ingin berkahwin dengan orang bukan Islam tanpaboleh dikenakan apa-apa tindakan Ummu Atiyah Ahmad Zakuan 2007, Hak Asasi Manusia Dan Demokrasi Dari Persepktif Islam DanBarat, Dalam Mohd Izani Mohd Zain ed., Demokrasi Dan Dunia Islam Perspektif Teori Dan Praktik,Kuala Lumpur Penerbit UM, h. 106-112; Anis Shakila Binti Ismail 2006, Pemikiran Islam Liberal DiMalaysia Kajian Terhadap Isu Yang Ditimbulkan Oleh Farish Noor Dan Syed Akhbar Ali. Kertas projekSarjana Muda Usuluddin .APIUM, h. 6. Seseorang pasangan suami atau isteri yang menukar agama dengan memeluk Islamtidak patut diberikan hak jagaan Orang bukan Islam yang mmpunyai hubungan kekeluargaan dengan seorang yangmemeluk Islam hendaklah diberikan hak menuntut harta pusaka selepas Kerajaan hendaklah menyediakan dana yang mencukupi untuk membina danmenyelenggarakan rumah-rumah ibadat orang bukan Islam sebagaimana kerajaanmenyediakan dana untuk Orang bukan Islam hendaklah dibenarkan dan tidak boleh dihalang daripadamenggunakan perkataan-perkataan suci Islam dalam percakapan dan Bible dalam bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia sepatutnya dibenarkan edar Pelajaran agama bukan Islam untuk penganut agama itu hendaklah diajar di Program-program berunsur Islam dalam bahasa ibunda sesuatu kaum hendaklahditiadakan. Program dakwah agama lain selain Islam pula hendaklah dibenarkanuntuk disiarkan dalam bahasa ibunda Orang Islam yang membayar zakat tidak sepatutnya dikecualikan membayar cukaipendapatan dan wang hasil zakat sepatutnya digunakan juga untuk keperluan orangbukan Sepatutnya Islam tidak disebut sebagai pilihan pertama masyarakat seperti dalam soalpakaian menutup aurat kepada pelajar Liberalism di Malaysia seperti Sister In Islam dan Forum Iqra/ Jemaahal-Quran Malaysia telah menyokong tuntutan yang dibawa oleh NGO bukan Islam. 1. Kempen Anti Kawalan MoralPada awal tahun 2005, SIS bersama dengan NGO bukan Islam telah berusahamemperjuangkan pengembangan budaya hedonism secara langsung apabila merekamelancarkan kempen anti kawalan moral oleh pihak berkuasa agama dan kerajaantempatan. Kempen ini dilancarkan ekoran tindakan para penguatkuasa Jabatan AgamaIslam Wilayah Persekutuan JAWI menahan lebih 100 orang pengunjung kelab malamZouk di Kuala Lumpur. Mereka ditahan atas pelbagai kesalahan seperti kesalahanmeminum arak dan berpakaian kurang sopan, termasuklah seorang artis remaja JeslinaHashim. Bagi SIS, tindakan pihak JAWI dianggap bertentangan dengan konsepliberalism barat yang memberi hak kebebasan individu melakukan apa sahaja tindakanyang diinginkannya. Menurut mereka “ bagaimana seseorang itu berpakaian dan dimana, bagaimana dan dengan siapa mereka ingin bergaul adalah terserah kepadapilihan individu itu sendiri.”2. Kes Kumpulan Artikel 1182Kumpulan Artikel 11 ditubuhkan pada bulan Mei 2004, yang mengabungkan 13 NGOmemperjuangkan usaha untuk menegakkan keluhuran perlembangaan dan mengalakkankebebasan beragama di Malaysia. Kumpulan Artikel 11 ini menolak diskriminasiindividu atas dasar agama, bangsa, tempat lahir atau jantina. Mereka mengesa agar82 Dapatan Grant penyelidikan FRGS tahun 2008 FR006/2007A, Bertajuk Islam Antara Liberalisme DanKonservatisme Di Malaysia15 kebebasan berfikir, beragama dan suara hati setiap individu dihormati, dijamin dandilindungi. Dalam surat terbuka kepada pihak kerajaan, mereka menyatakan komitmenyang teguh terhadap perlembanggan Malaysia sebagai Negara sekular dan hak kebebasanberagama. Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung dalam Kes Che Omar LawanPendakwaraya, kumpulan ini berpendapat bahawa undang-undang Malaysia adalahbersifat sekular. Justeru itu, mereka mengkritik mahkamah sivil yang enggan melayanikes-kes yang mempunyai elemen undang-undang Islam berdasarkan peruntukan perkara121 1A Perlembanggan Persekutuan. Mereka seterusnya menggesa kerajaan agarmemansuhkan perkara 121 1A untuk membolehkan Mahkamah sivil mendengar kes-kes yang sepatutnya berada dalam bidangkuasa Mahkamah Kes Kerajaan Langit Ayah Pin dan Kes Kamariah Ali83SIS secara lantang membela kebebasan Ayah Pin untuk menganut agamanya sendiridan menempelak hebat kewibawaan Jawatankuasa Fatwa Negeri Terengganu dantindakan Jabatan Agama Islam Negeri Terengganu yang mengisytiharkan ajaran kerajaanlangit Ayah Pin sebagai sesat dan bertentangan dengan ajaran Islam. SIS dan SUARAMmenyifatkan tindakan pihak berkuasa agama ini sebagai penindasan terhadap kelompokagama minoriti dan pencabulan hak kebebasan beragama. SUARAM telah mengfailkanaduan kepada Rapporteur Khas Mengenai Hak Kebebasan Beragama PertubuhanBangsa-Bangsa Bersatu dengan mendakwa bahawa pihak kerajaan telah melakukanpenindasan terhadap Ayah Pin dan pengikutnya. Hal yang sama dilakukan dalam KesKamariah Ali & Ors Lawan Kerajaan Kelantan & Anor. Dalam kes ini Daud Mamat,Kamariah Ali, suaminya Mohamad Ya dan Md Yaacob Ismail telah melakukan kesalahanyang secara terang-terangan mengaku telah murtad sebagai cara untuk melepaskan diridaripada hukuman Mahkamah Syariah, sebagai akibat daripada keterlibatan merekadengan kumpulan ajaran sesat. 4. Kes Azlina Jailani Lina JoySIS dan NGO bukan Islam seperti kumpulan Artikel 11 secara lantang membelatuntutan Azlina Jailani yang telah murtad untuk menukarkan status agama Islam kepadaagama Kristian di dalam Kad Pengenalannya. Walaupun tuntutan ini telah ditolak olehPihak Mahkamah Agung di Malaysia, namun SIS dan NGO terbabit masih lagimengungkit kes ini sebagai bertentangan dengan kebebasan individu seperti mana dibawaoleh fahaman liberalism gerakan Islam liberal ini secara langsung menjadi batu penghalangkepada usaha melestarikan Islam dalam masyarakat Malaysia. Apa2 sahaja usaha dakwahIslam pasti akan mendapat hebat daripada golongan ini yang diungkap oleh oleh SidekFadzil, dengan katanya; “ gejala-gejala ketertutupan minda memang ada. Tetapi dalambanyak paparan ia selalu diperlihatkan sebagai masalah eksklusif golongan ia wujud dimana-mana, termasuk dalam kalangan kelompok yang menamakandiri sebagai nasionalis. Sikap alergik terhadap apa-apa sahaja yang berbau Islam jelasmenayangkan hakikat bahawa mereka juga sebenarnya merupakan penderita penyakit83 ibid16 ketertutupan minda. Yang dipermasalahkan sebenarnya bukanlah ketertutupan itusendiri, tetapi ketertutupan terhadap kebenaran.”84 Wujudnya NGO Islam Yang Membawa Pendekatan Yang Melampau DalamIslam Hasil kajian yang dilakukan oleh penyelidik di UM mendapati terdapat tigatipologi golongan Salafi di Malaysia ; 1 tradisionalis yang terpengaruh dengan fahamanwahabism, 2 moderate dan 3 melampau. Memang ada masalah yang ditimbulkan olehgerakan Salafi melampau, khususnya daripada pelajar yang melanjutkan pelajaran diPakistan. Mereka dikesan terpengaruh dengan idealism Salafi Minoriti daripada golongan ini telah ditahan di bawah ISA dan telah melaluiproses pemurniaan akidah oleh pihak JAKIM. Ia terdiri sama golongan professional rata-ratanya daripada UTM yang terpengaruh dengan gerakan Salafi-taliban dikesan terlibat sama dengan gerakan al-Qaedah dan Jemaah Islamiyyah yangberasal daripada Mereka berpendapat masyarakat dan kerajaan umat Islamwajib mengamalkan syariah Islam secara total dan sebarang usaha yang engganmengamalkan syariah Islam dianggap sebagai Mana-mana kerajaan umat Islamyang enggan menjalankan syariah Islam dan mempunyai hubungan baik dengan negarabarat dianggap terpengaruh dengan idealism barat yang boleh salafi moderate dan tradisionalis merupakan jumlah terbesar yangkedapatan di Malaysia. Mereka terdiri daripada pelbagai peringkat pengajian samada didalam dan luar negeri. Memang diakui terdapat sebilangan kecil golongan Salafi di setiapnegeri yang sering menimbulkan isu ikhtilaf dalam bab furu'iyyah yang membabitkanketidakselesaan di kalangan ulama tempatan. Kedua golongan ini menggunakan kaedahpenyebaran melalui kuliah-kuliah agama di masjib, usrah tertutup dan kelas pengajian diIPTA dan IPTS dapat mengesan elemen melampau dibawa oleh gerakan salafi menekankan penggunaan pendekatan yang melampau. Ianya bertentangandengan mentaliti dan budaya masyarakat Melayu. Di samping itu juga, gerakan salafi inisering menimbulkan isu-isu kontroversial yang bertentangan dengan dominant traditiondi Malaysia. Walaupun mereka sering mendakwa berpegang kepada ajaran golongansalaf dan gerakan Revivalis Islam, tetapi ternyata ianya amat berbeza sama sekali, keranapendekatan yang dibawa oleh golongan fundamentalis moden ini penuh dengan elemenkekerasan yang melampau. Dalam pelbagai kes semasa, golongan ini dilihat terlibatsecara langsung dalam pelbagai aktiviti keganasan yang menumpukan sasarannya kepadakepentingan dan masyarakat awam barat, seperti tragedy kes September 11, pengeboman84 Sidek Fadzil 2002, “ Minda Muslim Ketegaran Dan Keluwesannya “, dalam Persidangan Isu DanProses Pembukaan Minda Umat Melayu Islam, anjuran Dewan Bahasa dan Pustaka, pada 29-31 Januari2002, h. Peter Chalk 2002, “ Al-Qaeda And Its Links To Terrorist Groups In Asia “ dalam ed. Oleh Adrew Tandan Kumar Ramakrishna, The New Terrorism Anatomy And Counter-Strategies, Singapore EasternUniversities press, h. Farish A. Noor 2002, “ Globalization, Resistance And The Discursive Politics Of Terror, Post-September 11, dalam ed. Oleh Adrew Tan dan Kumar Ramakrishna, The New Terrorism Anatomy,Trends And Counter-Strategies, Singapore Eastern Universities Press, h. 160-16287 Syed Ahmad Hussein 2002, “ Muslim Politics And The Discourse On Democracy “, Dalam Ed. OlehFrancis Loh Kok Wah And Khoo Boo Teik, Democracy In Malaysia Discourses And Practices,Richmond, Surrey Curzon Press, h. Bali, Madrid, London, Kedutaan Amerika di Indonesia,88 Tanzania dan paradigma yang dipegang oleh golongan ini;891. Dipengaruhi dengan semangat dan mentality perang Salib dan Neo-kolonialismebarat, khususnya terhadap kuasa barat dan zionisme, yang wajib digunakan kaedahkekerasan untuk menangganinya. Lebih buruk lagi, hal ini turut diperpanjangkandengan faktur perbezaan mazhab dalam Islam, seperti kes perbezaan antara duamazhab terbesar dalam Islam, Sunni dan Syiah – Kes Kumpulan al-Qaedah di bawahpimpinan Abu Mus’ab al-Zarkawi di Pembentukan sebuah pemerintahan Islam bukan sekadar suatu alternatif, tetapi suatukewajiban Syar’i berdasarkan perintah dan kehendak Allah. Kerana itu setiappenganut Islam harus patuh dengan mematuhi kehendak Allah ini, khususnyapemerintahannya yang dijalankan oleh golongan ini – Kes pemerintahan Taliban Memandangkan legitimasi pemerintah Islam didasarkan kepada syariah Allah, makapemerintah yang tidak mematuhi syariah adalah tidak sah. Mana-mana pemerintahdan individu Islam yang tidak mematuhi syariah Alah akan dianggap bersalah dankafir yang diperangi menggunakan konsep Jihad – Kes pembunuhan Anwar Sadatoleh pengikut kumpulan Takfir wa al-Hijrah4. Program penentangan terhadap pemerintah Islam yang engkar perlu diperluaskanuntuk memerangi ulamak rasmi berserta dengan semua pasarananya seperti masjibdan sekolah yang dilihat bergabung dengan pihak pemerintah- Kes JemaahIslamiyyah dan Front Pembela Islam di Jihad melawan kekafiran dan golongan yang bersimpati dengannya adalah dianggapsebagai tugas suci. Oleh sebab itu memerangi golongan ini diwajibkan ke atas semuaMukmin sejati, yang perlu juga diperluaskan kepada semua golongan awam dankepentingan mereka. Seperti mana golongan Khawarij, golongan ini menuntutkomitmen kesetiaan dan ketaatan yang total. Bagi mereka, seseorang itu dilihat darisegi status keagamaannya, hanya berada dalam dua keadaan semata-mata; samadaIslam ataupun Golongan Kristian dan Yahudi dianggap sebagai kafir, dan bukannya sebagai AhliKitab kerana hubungan mereka dengan kuasa kolonialisme barat dan dipandang sebagai rakan rapat dalam sebuah konspirasi Yahudi-Kristianmelawan Islam dan dunia Generasi muda Islam digalakkan untuk terlibat di dalam memerangi golongan kafirsebagai anti tesi kepada golongan Islam, yang dikatakan bakal memperoleh statusmati syahid seandainya sanggup mengorbankan dirinya dalam pengeboman beranimati. 88 Amir Santoso 2007, “ Radikalisme Dan Terorisme Di Indonesia “,Dalam Edit Mohd Izani Mohd Zain,Demokrasi Dan Dunia Islam Perspektif Teori Dan Praktik, Kuala Lumpur Penerbit UM h. 323-33889 Haedar Nashir 2007, Gerakan Islam Syariat Reproduksi Salafafiyah Ideologis Di Indonesia, Jakarta PSAP, 8. Mengikut pemahaman golongan ini, nisbah Islam yang paling murni hanya bolehdidapati di kawasan Mekah dan Madinah, manakala ajaran Islam yang dipegang olehpenganut Islam di luar kawasan ini Islam pinggiran penuh dengan pelbagai unsurkhurafat dan bid’ dengan usaha dakwah yang dijalankan oleh golongan ini, masyarakatlebih disibukkan dengan isu-isu furu yang remeh, sedangkan masih ada lagi isu lain yangpenting untuk ditonjolkan seperti perpaduan dan perpecahan sesama umat Islam. Merekajuga terjebak dengan sifat eksklusif tertutup dan pendekatan self truth claimmenyebabkan ianya kurang dapat didekati oleh kalangan pengkaji daripada luar, apatahlagi hendak mengadakan intellectual discourse, memandangkan hanya pandangan merekasahaja yang dianggap sebagai paling betul dan menafikannya kepada pihak Nisbahketaksuban dan self truth claim yang dimiliki oleh golongan ini akan dijadikan sebagaibukti oleh media barat untuk menunjukkan sifat kekerasan yang dimiliki oleh sesetengahpenganut Nisbah negatif ini telah menjadi semacam suatu sifat stereotype untukmasyarakat Islam, yang diulas oleh Ghazali Basri sebagai; “ The stereotypes can be summarised thus Muslims have a fierces, merciless andauthoritarian God; their prophet is potrayed as highly setidaked and lacking inpropriety; their Islamic rites as mechanistic and tedious; the family life ofMuslims and their woman is potrayed as living in traumas and at the mercy oftheir husbands. The above stereotypes re a commonplace phenomena in almostevery Muslim country, as for the Malaysian and Indonesian case they are noetidakception.”93 Wujudnya Perpecahan Sesama Umat Islam Kerana Perbezaan Fahaman PolitikPertelingkahan masyarakat Melayu dalam politik kepartian yang melampau bukansetakat telah menghakis dominasi ketuanan politik Melayu, bahkan juga telahmenyebabkan hilangnya perpaduan sesama Islam untuk menjayakan usaha soal ini, kita memberikan beberapa butiran kelemahan utama; 941. wujudnya politik kepartian menyebabkan timbulnya amalan politik yang tidak fenomena pemilihan ahli dibuat berasaskan kepada faktor kronisme ; siapa yang lebihmenunjukkan sifat taat setia yang tidak berbelah bagi kepada ketua. Tren ini untukjangka masa panjang telah mencetuskan bibit fanatisme yang amat parah. 9590 H. Abuddin Nata 2000, Peta Keragaman Pemikiran Islam Di Indonesia, Jakarta Rajawali Pres, 2000,h. 14391 Sebagai Maklumat Lanjut tentang gerakan Wahabism, Sila lihat Khaled M. Abou El-Fadl 2001, AtasNama Tuhan Dari Fikih Otoriter Ke Fikih Otoritatif, Terjemahan Oleh R. Cecep Lukman Yasin, Jakarta PT Serambi Ilmu Semesta, Khususnya H. vii-tidakvii92 Maklumat lanjut boleh didapati dalam Fawaz A. Gerges 1999, America And Political Islam; Clash OfCultures Or Clash Of Interest, Cambridge Cambridge university press, h. 21-2893 Lihat Just World Trust JUST, Terrorising The Truth The Shaping Of Contemporary Images Of IslamAnd Muslims In Media, Politics And Culture, Prosiding Kepada International Workshop Anjuran JustWorld Trust JUST Pada 7-9hb. Oktober 1995, H. Hamil 2004, UMNO Dalam Politik Dan Perniagaan Melayu, Bangi Penerbit UKM, h. 126-13195 Muhammad Kamal Hasan 1996, Toward Actualizing Islamic Ethical And Educational Principles InMalaysia, Kuala Lumpur ABIM, h. 23319 3. Golongan ulamak hanya bertindak sebagai alat justifikasi kepada program yangdijalankan oleh elit Wujudnya pengaruh sistem ekonomi Kapitalisme yang menyaksikan elit politikberkerja untuk menjaga kepentingan elit ekonomi daripada menjaga kepentinganmasyarakat Fenomena pemilihan ketua lebih berasaskan kepada budaya politik Parti Islam mengamalkan sikap skeptik terhadap semua program pembangunankerajaan, walaupun ianya terang-terangan mempunyai nilai tambah yang baik bagiprogram pembangunan Mementingkan medan politik untuk tujuan perjuangan Islam. Selain daripada mediumpolitik, mereka menafikan kepentingan bidang lain seperti pendidikan sebagai kaedahuntuk memperjuangkan ajaran Islam. 8. Sikap taasub kepada seseorang ulamak, seolah-olah ianya merupakan kata-kata suciyang wajib diikuti, tanpa menyedari ianya dibuat berdasarkan kepada tafsiran akalmanusia yang bersifat Terdapat kecenderungan masyarakat yangmemberikan tumpuan yang lebih kepada persoalan politik kepartian mengatasipersoalan intelektualism. Hal ini telah diamalkan oleh semua parti politik, yang manauntuk jangka panjangnya telah mengajar masyarakat untuk bersikap fanatik, bisu dantidak peka dengan pendapat yang benar yang diberikan oleh parti politik lain. Hal iniditegaskan oleh Abdul Rahman Embong dengan katanya, “ apabila faham kepuakanberasaskan parti menguasai pemikiran seseorang pengikut, maka kebenaran itudilihat berasaskan apa yang ditafsirkan oleh parti dan pemimpinnya......Mereka tidakdiasuh untuk berfikir secara kreatif, kritis dan strategik di luar bingkai kepentinganpolitik. Kesannya mereka tidak mampu berjiwa besar dan berfikiran luas untukmengangkat jiwa dan minda mereka melepasi kepentingan partisan tadi untukmelihat secara keseluruhan."98 Fenomena perpecahan masyarakat Melayu ini membabitkan parti pemerintah danparti pembangkang, walaupun kedua-duanya menganut dan mengamalkan ajaran Islamyang sama. Kedua-duanya lebih menekankan agenda yang terlalu politiking terhadapsesuatu isu yang timbul yang menyebabkan keduanya tidak dapat bersatu bagimemperjuangkan agenda dakwah Islam di KesimpulanSebagai rumusan akhir, kita dapat menyimpulkan beberapa perkara. Pertama,Islah dan Tajdid merupakan konsep dalaman Islam sendiri yang bertujuan melakukanusaha muhasabah dan penambahbaikian ummah Islam, akibat melupakan formula Islam96 Husin Mutalib 1990, Islam And Ethinicity In Malay Politics, Lihat Rahimin Affandi Abd. Rahim 2003, “ Konsep Fiqh Malaysia Untuk Tamadun Alam Melayu AlafBaru Suatu Analisa Terhadap Kepentingannya “ dalam Jurnal Pengajian Melayu, v. 13, h. Abdul Rahman Embong 2002, “ Faktor Ideologi Politik Dan Budaya Dalam Penutupan Minda MelayuIslam “, dalam Persidangan Isu Dan Proses Pembukaan Minda Umat Melayu Islam, anjuran DewanBahasa dan Pustaka, pada 29-31 Januari 2002, h. Shukri Ahmad 2001, “ Implikasi Pengaruh Ulama Terhadap Halatuju Perubahan Pemikiran PolitikMasyarakat Islam Wilayah Utara Semenanjung Malaysia Dari Tahun 1950an hingga 1990an “, dalamJurnal Usuluddin, bil. 14, h. 110-11120 sebenar. Kedua, gerakan Islah terawal yang dapat dikesan adalah proses islamisasi AlamMelayu yang kemudiannya meninggalkan impak Islam yang agak berkekalan diMalaysia. Ketiga, gerakan tajdid yang berlaku di zaman 1900-1940an telah melahirkangolongan sarjana Melayu yang kemudiannya mempengaruhi pembangunan sesuai dengan aksiom yang menegaskan usaha tajdid adalah bersifat kekalsehingga kiamat, kita dapat mengenalpasti beberapa masalah utama yang menjadipenghalang kepada pembangunan Islam yang lebih holistik di Malaysia. Maknanya,sebelum program dakwah yang berkesan dapat dijalankan, semua punca masalah ini perludiketahui, diperincikan dan dilakukan kaedah penyelesaian masalah yang sepatutnya. 21 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. Islah is a term found in the Qur'an and the hadith of the Prophet. Islah comes from the word Ashlaha-yushlihu-ishlahan, which means repair, safety and peace. Islah according to the Qur'an is a person who always reads the Qur'an, remembrance and prayer in the quiet night. Performing islah is doing good deeds in a calm manner and state that can benefit oneself and others. Like the state of a person doing night prayers, it is a reform that is very beneficial to himself and gives good to others, because it can prevent evil deeds and provide good for safety and peace. So something can be seen as reform if it serves to bring value and benefits. On the other hand, acts that cause harm are not called reforms. Thus, the measure of a good or bad charity lies in the value of the benefits or harms it contains. Islah adalah suatu term yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadis rasulullah saw. Islah berasal dari kata Ashlaha-yushlihu-ishlahan, yang artinya perbaikan, keselamatan dan perdamaian. Islah menurut al-Qur’an adalah orang yang senatiasa membaca al-Qur’an, zikir dan shalat di waktu malam yang tenang. Melaksanakan islah adalah melakukan perbuatan yang baik dengan cara dan keadaan tenang yang dapat memberi manfaat pada dirinya dan orang lain. Seperti keadaan seseorang mengerjakan shalat malam, adalah suatu islah yang sangat bermanfaat kepada dirinya dan memberi kebaikan kepada orang lain, karena dapat mencegah perbuatan mungkar dan memberikan kebaikan untuk keselamatan dan perdamaian. Maka sesuatu dapat dipandang sebagai islah jika ia berfungsi mendatangkan nilai manfaat. Sebaliknya, perbuatan yang menimbulkan mudarat, tidak dinamakan islah. Dengan demikian, tolok ukur suatu amal baik atau tidak adalah terletak pada nilai manfaat atau mudarat yang dikandungnya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL ILMIAH AL MU’ASHIRAH Media Kajian Al-Qur’an dan Al-Hadits Multi Perspektif Vol. 19, No. 2, Juli 2022 Hal 161-171 p-ISSN 1693-7562 e-ISSN 2599-2619 161 Islah dalam Pemahaman Qur’an Hadis Zainuddin Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Email zainuddinmuhammadamin67 ABSTRACT Islah is a term found in the Qur'an and the hadith of the Prophet. Islah comes from the word Ashlaha-yushlihu-ishlahan, which means repair, safety and peace. Islah according to the Qur'an is a person who always reads the Qur'an, remembrance and prayer in the quiet night. Performing islah is doing good deeds in a calm manner and state that can benefit oneself and others. Like the state of a person doing night prayers, it is a reform that is very beneficial to himself and gives good to others, because it can prevent evil deeds and provide good for safety and peace. So something can be seen as reform if it serves to bring value and benefits. On the other hand, acts that cause harm are not called reforms. Thus, the measure of a good or bad charity lies in the value of the benefits or harms it contains. Keywords Islah, peace and security. ABSTRAK Islah adalah suatu term yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadis rasulullah saw. Islah berasal dari kata Ashlaha-yushlihu-ishlahan, yang artinya perbaikan, keselamatan dan perdamaian. Islah menurut al-Qur’an adalah orang yang senatiasa membaca al-Qur’an, zikir dan shalat di waktu malam yang tenang. Melaksanakan islah adalah melakukan perbuatan yang baik dengan cara dan keadaan tenang yang dapat memberi manfaat pada dirinya dan orang lain. Seperti keadaan seseorang mengerjakan shalat malam, adalah suatu islah yang sangat bermanfaat kepada dirinya dan memberi kebaikan kepada orang lain, karena dapat mencegah perbuatan mungkar dan memberikan kebaikan untuk keselamatan dan perdamaian. Maka sesuatu dapat dipandang sebagai islah jika ia berfungsi mendatangkan nilai manfaat. Sebaliknya, perbuatan yang menimbulkan mudarat, tidak dinamakan islah. Dengan demikian, tolok ukur suatu amal baik atau tidak adalah terletak pada nilai manfaat atau mudarat yang dikandungnya. Kata kunci Islah, perdamaian dan keselamatan. Zainuddin Islah dalam Pemahaman Qur’an Hadis 162 A. Pendahuluan Islah difahami sebagai suatu tindakan atau gerakan yang bertujuan untuk merubah keadaan masyarakat yang rusak akhlak dan akidah, menyebar ilmu pengetahuan dan memerangi kejahilan. Islah juga menghapus bid’ah dan khurafat yang memasuki agama dan mengukuhkan akidah tauhid. Dengan ini manusia akan benar-benar menjadi hamba Allah Swt yang menyembah-Nya. Masyarakat Islam juga menjadi masyarakat yang memandu kearah keadilan dan persamaan. Terdapat gugatan bahwa hamba saleh tidak hanya merujuk kepada kaselahan ukhrawi, tetapi kesalehan sosial. Istilah islah dalam sosial merupakan kebaikan religius individu dimana tidak hanya berhubungan dengan Allah tetapi juga merupakan implementasi interaksi dengan sesama. Salah satu argumen islah dibangun berdasarkan hadis nabi muhammad Saw, yang dikemukakan oleh al-Farabi dan Ibn Abi Hatim yang bersumber dari Mahan, ia berkata bahwa pada suatu waktu datang menghadap kepada Rasulallah Saw. Orang-orang yang berkata “Kami mengerjakan dosa-dosa yang besar”. Rasulallah Saw tidak memberikan jawaban apapun sampai kemudian tururn ayat ini, yang menjelaskan bahwa taubat orang-orang yang bertaubat dosa tanpa pengetahuan, kemudian taubat itu diikuti dengan berbuat baik akan diterima oleh Allah Swt. Pemahaman islah dalam hadist ini ialah mengadakan perbaikan terhadap jiwa dan aktivitasnya, sedikitnya perbaikan yang menjadikan segala yang rusak atau keliru kembali ke keadaan semula, maka kejahatannya akan terhapus karena sesungguhnya Allah Swt maha pengampun bahkan akan menganugerahkan kepadanya rahmat karena Dia pengampun lagi maha penyayang. Islah adalah kekayaan yang mahal. Hal itu dapat merubah manusia agar berubah dan terciptanya keharmonisan. Para sahabat Rasulullah merupakan salah satu contoh yang gigih dalam memperjuangkan ke-islahan memperbaiki segala sesuatu disegala tempat demi terciptanya kedamaian karena takut semakin parah, apakah yang dimaksud dengan orang yang menegakkan ke-ishlahan seperti itu? tak jarang mereka meninggalkan anak dan istrinya tanpa memberikan nafkah. Hal seperti ini tidak senafas dengan ajaran Islam yang mengajarkan hidup seimbang antara dunia dan akhirat, sebagaimana Allah telah berfirman “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” QS. al-Qashash77. Ayat ini secara tegas menyebutkan bahwa kita harus menggunakan kenikmatan dunia untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat. Carilah dunia dan gunakan untuk mendekatkan diri pada-Nya. Sayyid Qutthub mengatakan bahwa proses penyucian hati dalam rangka mencapai kebahagian yang hakiki, tidak bisa lepas dari realitas kehidupan. Kekuatan spiritual yang dibenturkan dengan dunia nyata adalah lebih utama, lebih kokoh daripada kesucian hati yang berada di dalam kehidupan. Sehingga orang yang menegakkan ke-islahan bukanlah yang melarikan diri dari tantangan kehidupan dengan alasan menjaga JURNAL ILMIAH AL MU’ASHIRAH Media Kajian Al-Qur’an dan Al-Hadits Multi Perspektif Vol. 19, No. 2, Juli 2022 163 hati. Tetapi mereka adalah yang terjun dalam gelanggan kehidupan dengan selalu menjaga ketetapan yang diberikan. Allah Swt. B. Metode Penulis dalam menafsirkan ayat ini dengan menggunakan metode maudhui, yaitu metode yang membahas beberapa ayat al-Qur’an mengenai suatu judul/tema tertentu, dengan memperhatikan urutan tertib turunnya masing-masing ayat, sesuai dengan sebab-sebab turunnya yang dijelaskan dengan berbagai macam keterangan dari segala seginya dan dibandingkannya dengan keterangan berbagai ilmu pengetahuan yang benar yang membahas topik/tema yang sama, sehingga lebih mempermudah dan memperjelas masalah, karena al-Qur’an banyak mengandung berbagai macam tema pembahasan yang perlu dibahas secara maudhu’i, supaya pembahasannya bisa lebih tuntas dan lebih sempurna. Metode maudhu’i ini sementara waktu dianggap paling baik dan sesuai dengan tuntutan zaman. Pembahasannya yang menyeluruh dari berbagai segi memungkinkan metode ini dalam pemecahan masalahnya berusaha tuntas. Zhafirah & Zainuddin, 2022 Menurut Dr. H. M. Sa’ad Ibrahim, metode ini dilakukan dengan berbagai langkah, yaitu; Merumuskan tema dan sub topik bahasan, Menghimpun ayat-ayat yang setema dan relevan dengan tema, Menghimpun Hadits Nabi SAW. yang setema dan relevan dengan tema, Menghimpun tafsir ayat-ayat tersebut, Menghimpun syarah Penjelasan Hadits, Menghimpun teori-teori ilmiah, Mengorganisir tema berdasarkan tema dan sub topik. Adapun dalam menafsirkan ayat ini penulis menggunakan tafsir bi al-Ma’tsur dan juga tafsir bil ra’yi. Tafsir bi al-Ma’tsur adalah penafsiran ayat alquran dilakukan penafsiran ayat dengan ayat, ayat dengan hadis, ayat dengan riwayat sahabat dan ayat dengan riwayat tabi'in. Tafsir bil al-Ma'tsur disebut juga tafsir riwayah atau tafsir manqul yaitu tafsir al-Quran yang dalam penafsiran ayat-ayat al-Quran berdasarkan atas sumber penafsiran dalam al-Quran dari riwayat para sahabat dan dari riwayat para tabi’in. Defenisi Tasir bil al-Matsur dalam buku mana’ul Qaththanlah “Tafsir yang berdasarkan pada kutipan-kutipan yang shahih yaitu menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an. al-Qur’an dengan sunnah karena ia berfungsi sebagai penjelas Kitabullah, dengan perkataan sahabat karena merekalah yang dianggap paling mengetahui Kitabullah, atau dengan perkataan tokoh-tokoh besar tabi’in karena mereka pada umumnya menerimanya dari para sahabat”. Tafsir bi al-Ma’tsur adalah tafsir yang didasarkan pada riwayat yang sahih baik dengan penafsiran al-Qur'an dengan al-Qur’an, hadis Nabi yang berfungsi sebagai penjelas al-Qur'an, riwayat sahabat karena mereka orang yang paling banyak mengetahui tentang al-Qur'an atau pendapat tabi’in senior karena mayoritas mereka menerima penafsiran al-Qur'an dari sahabat. Sedangkan Tafsir bi al-Ra’yi adalah penafsiran al-Qur’an yang didasarkan pada pendapat pribadi mufassir. Secara etimologi, ra’yi berarti keyakinan I’tiqad, analogi Qiyas dan Ijtihad. Dan ra’yi dalam terminologi tafsir adalah ijtihad. Dengan demikian, tafsir bi al-Ra’yi disebut juga tafsir bi al-Dirayah sebagaimana didefinisikan Husein Adz Dzahabi adalah tafsir yang penjelasannya diambil berdasarkan ijtihad dan pemikiran mufassir setelah dahulu Zainuddin Islah dalam Pemahaman Qur’an Hadis 164 mengetahui bahasa arab serta metodenya, dalil hukum yang ditunjukkan, serta problema penafsiran seperti asbabun nuzul, nasikh mansukh, dan sebagainya. Sedangkan menurut al-Farmawi adalah menafsirkan al-Qur’an dengan ijtihad setelah terlebih dahulu mengetahui kosa kata bahasa arab ketika digunakan berbicara beserta muatan-muatan artinya. C. Pembahasan 1. Jumlah Islah Dalam Al-Quran Dalam al-Qur’an, terdapat sedikitnya sepuluh ayat yang berkenaan dengan Islah perdamaian, yaitu QS. 4 62,90,91,114,128, QS. 8 61, QS. 28 19, QS. 49 9,10, QS. 47 35. Untuk memahami dan mengetahui petunjuk al-Qur’an seperti permasalahan islah perdamaian, harus dipahami historisnya, sehingga tidak hanya melihat makna teksnya, tetapi juga harus memahami latar belakang turunnya ayat-ayat al-Qur’an. 2. Makna Islah Secara istilah, Islah adalah upaya yang dilakukan untuk menghilangkan terjadinya kerusakan, dan perpecahan antara manusia dan melakukan perbaikan dalam kehidupan manusia sehingga tercipta kondisi yang aman, damai, dan sejahtera dalam kehidupan masyarakat. Karena itu, dalam terminologi Islam secara global, Islah dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang ingin membawa perubahan dari keadaan yang buruk menjadi keadaan sebaliknya. Islah juga didefinisikan suatu akad atau perjanjian antara dua orang atau lebih yang tujuannya untuk menyelesaikan perselisihan di antara mereka yang berselisih atau yang ahli juga banyak memaparkan makna islah seperti al-Zamakhsyari dalam tafsirnya berpendapat, bahwa kata Islah mempunyai arti mengkondisikan sesuatu pada keadaan yang lurus dan mengembalikan fungsinya untuk dimanfaatkan. M. Quraish Shihab juga ikut mendefinisikan bahwa Islah jangan dipahami dalam arti mendamaikan antara dua orang atau lebih yang berselisih. Akan tetapi, kata tersebut harus dipahami sesuai dengan makna semantiknya dengan memperhatikan penggunaan al-Qur’an terhadapnya. Menurutnya ada dua bentuk yang digunakan al-Qur’an, pertama Ishlah merupakan satu bentuk kata yang selalu membutuhkan obyek, dan kedua shalah, yang digunakan dalam bentuk kata sifat. Sehingga salah dapat diartikan sebagai terhimpunnya sejumlah nilai tertentu pada sesuatu, sehingga ia dapat bermanfaat berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan kehadirannya. Apabila pada sesuatu ada satu nilai yang tidak menyertainya sehingga tujuan dimaksud tidak tercapai, maka manusia dan dituntut untuk menghadirkan nilai tersebut padanya, dan apa yang dilakukannya dinamai Ishlah. Dalam artikelnya John OVoll menjelaskan “Pembaharuan dan Perubahan dalam Islam”, mengemukakan bahwa dua dari pengertian-pengertian utama dalam kosa kata Islam tentang kebangkitan adalah kata Islah dan Tajdid. Ishlah biasa diterjemahkan sebagai perubahan dan tajdid sebagai pembaharuan. Secara bersama-sama kedua kata tersebut mencerminkan suatu tradisi yang berlanjut, yaitu tentang upaya menghidupkan kembali keimanan Islam beserta praktek-prakteknya dalam sejarah komunitas kaum muslimin. Dari keseluruhan definisi yang menjelaskan Islah di atas, maka jelas bahwa makna Islah digunakan tidaklah terperinci dan juga memaknai ke segala penjuru aspek. Dalam al-Qur’an contohnya, kata Islah digunakan dalam semua aspek, mulai dari kehidupan individu, JURNAL ILMIAH AL MU’ASHIRAH Media Kajian Al-Qur’an dan Al-Hadits Multi Perspektif Vol. 19, No. 2, Juli 2022 165 sosial seperti bertobat, perbaikan diri, hubungan keluarga, hubungan kemasyarakatan dan hubungan dengan Allah SWT. Secara hakikat Islah memiliki tujuan untuk memperbaiki kondisi umat Islam yang telah dilanggar dari ajaran al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad dengan cara menyeru umat Islam untuk kembali ke tingkat awal di bawah kepemimpinan dan bimbingan dari Rasulullah Saw. Islah tidak bermaksud memperbaiki keagamaan hingga mengikuti jaman, melainkan manusia itu sendiri yang harus berubah agar sesuai dengan ajaran Islam yang didasarkan pada al-Qur’an dan Sunah Nabi Muhammad Saw. Seorang yang menyeru kepada islah harus menyadari bahwa dirinya bukan hanya sebagai manusia, tapi juga sebagai hamba Allah. Ia sadar, sebagai manusia tentu memiliki kekurangan. Namun ia berusaha agar kekurangannya itu bisa diminimalisir dan tidak merugikan orang lain. Sebaliknya, dengan kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya, ia berupaya memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain dan lingkungannya. Ia pun sadar bahwa hidup ini hanya sementara. Baik-buruk perilakunya selama hidup di dunia akan dipertanggungjawabkannya di hadapan Allah Swt kelak di hari kiamat. Inilah orang yang menegakkan islah yang barangkali dimaksudkan Allah dalam firman-Nya, “Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka akan ditempatkan bersama dengan orang-orang yang Allah anugerahi nikmat, yaitu para Nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang saleh. Mereka adalah sebaik-baik teman.” QS. An-Nisa 69. 3. Ayat dan hadis QS. Al-Hujurat9             Artinya Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau dia Telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Ada beberapa riwayat tentang sebab turunya ayat ini. Pertama, diriwayatkan oleh al-Syaikhan dari Anas, bahwa Rasulallah diminta mengunjungi Ibnu Ubay. Ketika Rasullah sampai di suatu tempat yang bernama Sabikhan, keledai yang di kendarai Rasul kencing, melihat itu, Ibnu Ubay berkata “Jauhkan keledaimu dariku, sesungguhnya baunya menyakitiku.” Salah Seorang sahabat yaitu Ibnu Rawahah “Sesungguhnya baumu lebih busuk dari bau keledai ini.” Maka salah seorang pengikut Ibnu Ubay membalas sehingga terjadi adu mulut yang akirnya menimbulkan perang dengan menggunaan tangan dan sandal. Maka turunlah ayat ini sebagai perintah untuk menghentikan perkelahian dan menciptakan perdamaian. Kedua, menurut dari Ibnu Jarir dari Ibnu Abi Hatim dari al-Sudi, dia berkata “Umran, salah seorang dari kalangan anshar mempunyai istri bernama Ummu Zaid. Istrinya ingin menjenguk keluarganya tetapi tidak diizinkan oleh Umran, bahkan ia menyekap istrinya. Kemudian istrinya mengutus seorang perempuan pembantunya untuk melapor perihalnya kepada keluarganya. Maka datanglah keluarga Ummu Zaid, menuntut agar ia Zainuddin Islah dalam Pemahaman Qur’an Hadis 166 dibebaskan. Tetapi Umran mempertahankannya. Maka terjadilah dorong-mendorong dan pertengkaran antar suami dan istri itu disertai oleh kaumnya masing-masing. Maka turunlah ayat ini kepada Rasulallah untuk mendamaikannya. al-An’aam 54                Artinya Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, "Salamun alaikum selamat sejahtera untuk kamu." Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, yaitu barang-siapa berbuat kejahatan di antara kamu karena kebodohan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang. Sebab turunnya surat al-An’am ayat 54 di atas ada kaitannya dengan ayat ayat sebelumnya 51, 52, 53 yang menerangkan tentang larangan kepada kaum mukminin untuk mengadakan penilaian martabat terhadap sesama manusia. Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa pembesar Quraish lewat di hadapan Rasulullah Saw yang sedang duduk bersama Khabab bin al-Arat, Suhaib, Bilal, dan Ammar mereka adalah para hamba sahaya yang sudah dimerdekakan. Mereka berkata “Hai Muhammad, apabila engkau rela duduk setingkat dengan mereka, adakah mereka itu telah diberi nikmat oleh Allah lebih dari kami. Sekiranya engkau usir mereka, kami akan menjadi pengikutmu”. Maka Allah menurunkan ayat 51 sampai 55 sebagai ketegasan tentang larangan kaum muslimin untuk mengadakan penilaian derajat seseorang demikian pula membeda-bedakan kedudukan, nasab keturunan dan pangkat dalam pergaulan. Sebab Allah Swt lebih mengetahui orang-orang yang bersyukur Allah yang paling mulia adalah orang-orang yang bertaqwa. Riwayat lain dikemukakan bahwa Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, Muth’im bin Adi dan al-Harits bin Naufal dari kalangan pembesar-pembesar kafir Bani Abdi Manaf datang kepada Abu Thalib dan berkata “Jika saudaramu Muhammad mengusir budak, kami akan merasa lebih bangga, dan kami akan lebih taat dan setia kepadanya”. Adapun budak itu ialah Bilal dan Ammar bin Yasir, Salim maula Abu Hudzaifah, Shalih maula Usaid, Ibnu Mas’ud, al-Miqdad bin Abdillah, Waqid bin Abdullah al-Hanzhali dan teman-temannya. Lalu Abu Thalib menyampaikan hal itu kepada Nabi Muhammad Saw. Maka berkatalah Umar bin Khattab “Sekiranya tuan melaksanakan permintaan mereka, kita lihat nanti apa yang sebenarnya mereka inginkan”. Maka Allah menurunkan ayat ini 6 51 s/d 53 yang memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan wahyu yang melarang mengusir orang yang beribadah kepada Allah Swt, dan melarang menilai derajat seseorang, karena sesungguhnya Allah lebih mengetahui orang-orang yang bersyukur kepadaNya. Setelah itu umar meminta maaf karena ucapannya itu dan turunlah ayat selanjutnya yaitu al-An’am 6 54 sebagai jaminan ampunan kepada orang-orang yang bertaubat akibat berbuat kesalahan karena ketidak tahuannya. 14 Riwayat lain yang dikemukakan oleh al-Farabi dan Ibn Abi Hatim yang bersumber dari Mahan, ia berkata bahwa pada suatu waktu datang menghadap kepada Rasulullah Saw. Orang-orang yang berkata “Kami mengerjakan dosa-dosa yang besar”. Rasulullah Saw tidak memberikan jawaban apapun sampai kemudian turun ayat ini, yang menjelaskan bahwa taubat orang-orang yang bertaubat dosa tanpa pengetahuan, kemudian taubat itu JURNAL ILMIAH AL MU’ASHIRAH Media Kajian Al-Qur’an dan Al-Hadits Multi Perspektif Vol. 19, No. 2, Juli 2022 167 diikuti dengan berbuat baik akan diterima oleh Allah Swt. 15 Islah yang terkandung dalam ayat ini ialah dengan mengadakan perbaikan terhadap jiwa dan aktivitasnya, sedikitnya perbaikan yang menjadikan segala yang rusak atau keliru kembali ke keadaan semula, maka kejahatannya akan terhapus karena sesungguhnya Allah Swt maha pengampun bahkan akan menganugerahkan kepadanya rahmat karena Dia pengampun lagi maha penyayang. QS. An-Nisa' Ayat 35         Artinya Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya juru damai itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sungguh, Allah Maha Teliti, Maha turunnya surat al-Nisa ayat 35 di atas masih berkaitan dengan ayat sebelumnya QS 4 34 yang menerangkan tentang perselisihan antara suami dan istri. Diriwayatkan oleh Ibn Abi Hatim dari Hasan bahwa pada suatu waktu datanglah seorang wanita menghadap Rasulullah untuk mengadu masalahnya, bahwa mukanya ditampar oleh suaminya. Rasulullah Saw bersabda “Suamimu itu harus diqishash dibalas”. Sehubungan dengan sabda itu, maka turunlah ayat 34 dan 35 yang dengan tegas memberikan ketentuan, bahwa bagi laki-laki ada hak untuk mendidik istrinya yang melakukan penyelewengan terhadap haknya selaku istri. Setelah mendengar keterangan ayat ini, wanita itu pulang dengan tidak menuntut qishash terhadap suaminya yang telah menampar mukanya. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Mardawaih dan Ali bin Abi Thalib bahwa suatu waktu datang seorang laki-laki dari kalangan sahabat anshar menghadap Rasulullah bersama istrinya. Istrinya mengadu kepada Rasulullah “Wahai Rasulullah suamiku ini telah memukul mukaku seingga terdapat bekas luka”. Rasulullah bersabda “Suamimu tidak hak untuk melakukan demikian, dia harus di qishash”. Sehubungan dengan itu maka diturunkanlah ayat 34 dan 35 dari surat al-Nisa sebagai ketegasan hukum, bahwa seorang suami berhak untuk mendidik istrinya. Dengan demikian hukum qishash yang hendak dijatuhkan Rasulallah menjadi gugur, tidak dilaksanakan. Ayat tersebut membahas tentang istilah dalam perkara syiqaq merupakan perselisihan yang berawal dan terjadi pada dua belah pihak suami dan istri secara bersama-sama. Untuk mengatasi kemelut rumah tangga yang meruncing antara suami istri itu, meskipun diduga tidak akan dapat di atasi. Al-Qur’an memerintahkan agar diutus dua orang hakam juru damai. Pengutusan hakam ini dimaksudkan untuk menelusuri sebab-sebab terjadinya syiqaq dan berusaha mencari jalan keluar guna memberikan penyelesaian terhadap kemelut rumah tangga yang dihadapi oleh kedua suami istri tersebut. Qs. Al-Anfal1          Zainuddin Islah dalam Pemahaman Qur’an Hadis 168 Artinya Mereka menanyakan kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman." Diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Nasai, Ibnu Hibban dan al-Hakim dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Saw bersabda “Barang siapa yang membunuh musuh, ia akan mendapat sejumlah bagian tertentu, dan barang siapa yang menawan musuh, ia pun akan mendapat bagian”. Pada waktu itu orang-orang tua tinggal menjaga bendera, sedang para pemuda maju kemedan jihad menyerbu musuh dan mengangkut ghanimah. Berkatalah orang-orang tua kepada pemuda “Jadikanlah kami sekutu kalian, karena kami pun turut bertahan dan menjaga tempat kembali kalian”. Hal ini mereka tujukan kepada Nabi turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa ghanimah itu merupakan ketetapan Allah dan jangan menjadi pertengkaran. Diriwayatkan pula dari Ahmad dari Sa’ad bin Abi Waqas, ia berkata, “Pada waktu perang badar, saudaraku terbunuh, maka sebagai pembalasannya aku membunuh Sa’id ibnu al-Ash, dan aku ambil pedangnya yang kemudian kubawa menghadap Nabi Saw. Beliau bersabda “Gabungkan pedang itu ke dalam barang-barang rampasan perang.” Aku pun kembali dengan dengan membawa kesedihan yang tidak terkira akibat terbunuhnya saudaraku dan diambilnya barang rampasanku. Belum jauh aku berjalan, telah turun surah al-Anfal. Maka Nabi Saw bersabda, “Pergilah ambil pedangmu!” Ayat ini menguraikan kisah dan sifat sebagian mereka yang didekatkan Allah ke sisi-Nya. Mereka adalah pejuang muslim yang berhasil mengalahkan kaum musyrikin dalam perang badar. Setelah selesai peperangan itu dengan hasil gemilang dan perolehan rampasan cukup banyak, mereka tidak tahu cara dan kadar pembagiannya. Bahkan diantara mereka ada yang bertengkar dan berselisih menyangkut hal tersebut, maka mereka, yakni pasukan perang menanyakan kepada Rasulullah Saw mengenai pembagian harta rampasan. Kemudian Rasulullah membagi harta rampasan sesuai dengan dengan petunjuk-Nya dan menyeru kepada mereka untuk meng-Islah memperbaiki hubungan yang dapat mengeruhkan kemesraan di antara sesama kamu yang diakibatkan oleh pertikaian tentang kepemilikan harta rampasan perang. 4. Islah dalam Sejarah Islam a. Masa Nabi Muhammad saw Sejarah peradaban Islam mencatat beberapa peristiwa penting dalam perkembangannya yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat, khususnya dalam membuat perjanjian damai dengan pihak luar Islam maupun mendamaikan antar pihak tertentu dalam Islam yang sedang bertikai. Pada tahun ke-10 dan ke-11 kenabian, tepatnya setelah isra’ dan mi’raj, Rasulullah berhasil mendamaikan dua suku Arab utama Yatsrib yang selalu bertikai yaitu Aus dan Khazraj. Peristiwa ini menjadi titik tolak hijrah Rasulullah dari Mekah ke Yatsrib yang kemudian berubah nama menjadi Madinah. Kemudian setelah sampai di Madinah Rasulullah mengadakan damai dengan beberapa kabilah di Madinah dan sekitarnya. JURNAL ILMIAH AL MU’ASHIRAH Media Kajian Al-Qur’an dan Al-Hadits Multi Perspektif Vol. 19, No. 2, Juli 2022 169 Rasulullah bersama dengan kaum muslimin melakukan perjalanan ibadah haji ke Mekah pada tahun 6 H / 628 M. Untuk menghilangkan kecurigaan dari kaum kafir Quraisy, kaum muslimin dilarang untuk membawa senjata kecuali binatang korban dan pedang untuk memotong, di samping itu juga kaum muslimin diperintahkan hanya mengenakan pakaian ihram. Cara ini dilakukan untuk menghilangkan kecurigaan dari kaum kafir Qurasiy, dengan menyakinkan mereka akan maksud damai dari umat Islam. Berita tentang perjalanan Nabi dan kaum muslimin yang akan melaksanakan ibadah haji tersebut sampai ke telinga kafir Quraisy dan segera menyiapkan pasukannya dibawah panglima Khalid bin Walid guna merintangi kaum muslimin dari maksud dan tujuannya. Sementara itu rombongan dari Madinah di bawah pimpinan Rasulullah sampai di salah satu daerah di Usfan, Nabi bertemu dengan salah seorang dari suku Ka’ab dan berhasil memperoleh informasi bahwa kaum kafir Quraisy telah menyiapkan pasukan untuk menghadang. Mereka bersumpah bahwa Nabi Muhammad dan kaum muslimin tidak boleh memasuki kota Mekah. Hingga akhirnya diadakan perjanjian damai antara kaum muslimin dan kafir Quraisy yang dinamakan perjanjian Hudaibiyah, yang isinya antara lain. Pertama, Kaum muslim harus kembali ke Madinah, mengurungkan niatnya untuk berhaji, dan di persilahkan kembali pada tahun depan. Kedua, untuk tahun depan kaum muslimin hanya diperkenankan memasuki ota Mekah selama tiga hari saja. Ketiga, siapapun dari suku Arab yang ingin mengadakan persekutuan dengan Nabi Muhammad ataupun pihak kafir Quraisy harus diperbolehkan. Keempat, gencatan senjata antara kafir Quraisy dan muslim selama 10 tahun. Kelima, kaum muslimin wajib mengembalikan orang Mekah yang melarikan diri ke Madinah. Sebaliknya, kafir Quraisy tidak wajib mengembalikan orang Madinah yang kembali ke Mekah. Kesediaan orang-orang mekah untuk berunding dan membuat perjanjian dengan kaum muslimin merupakan kemenangan yang besar bagi umat adanya perjanjian itu ada harapan untuk mengambil alih Ka’bah dan menguasai Mekah semakin terbuka. b. Masa Khulafaurrasyidin Perjanjian damai rupanya tidak hanya dilakukan oleh Rasulullah Saw pada masanya, melainkan terus dilanjutkan kegenerasi sesudahnya yaitu Khulafaurrasyidin tepatnya pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib. Perjanjian damai dilakukan melalui proses tahkim arbitrase antara khalifah Ali dengan Muawiyah bin Abi Sofyan dalam perang shiffin yang terjadi pada tahun 36 H. Perang Shiffin terjadi akibat terbunuhnya Utsman bin Affan yang menyebabkan keluarga dan kabilah Utsman menuntut qishash bagi para pemberontak. Perbedaan pendapat khalifah Ali dan Muawiyah mengenai masalah qishash pembunuh Utsman akhirnya membawa kedua belah pihak dalam kancah peperangan. Ali bin Abi Thalib yang tidak menginginkan terjadinya peperangan sesama muslim, berusaha mengadakan pendekatan dengan mengirim sebuah surat untuk Mu’awiyah yang isinya mengajak pada ketaatan untuk berbai’at kepadanya. Akan tetapi Muawiyah dan pengikutnya Zainuddin Islah dalam Pemahaman Qur’an Hadis 170 tetap menuntut qishash bagi pembunuh Utsman baru kemudian berbai’at kepada khalifah Ali bin Abi Thalib. Sikap Muawiyah yang tetap bersikeras menuntut darah Utsman yang telah dibunuh secara zalim memaksa khalifah Ali menindak tegas yaitu dengan cara berperang. Kedua pasukan bertemu dan saling berhadapan di tempat yang bernama Shiffin dekat dengan sungai Eufrat sebelah timur wilayah Syam. Peristiwa itu terjadi sebulan penuh pada bulan Dzulhijjah. Ketika peperangan hampir dimenangkan oleh pasukan Ali bin Abi Thalib, pada saat itulah pasukan Muawiyah mengangkat mushaf untuk berdamai. Khalifah Ali menerima atas kehendaknya sendiri bukan karena paksaan dari pihak luar. Keputusan Ali berdasarkan ketentuan-ketentuan Islam yang menyeru mendamaikan antara dua pihak yang bermusuhan serta kembali kepada al-Qur’an ketika terjadi pertentangan dan perselisihan. Akan tetapi tidak semua pendukung Ali setuju dengan perjanjian damai ini. Kelompok yang menentang akhirnya memisahkan diri dari Ali, yang selanjutnya disebut khawarij, mereka itu adalah al-Asy’ary ibn Qais al-Kindi, Mas’ari ibn Fudaki al-Tamami, dan Zaid ibn Husain al-Thai. Golongan khawarij telah mengambil sikap keras dan secara terang-terangan melakukan pengingkaran kepada Ali, serta menganggapnya kafir. Akhirnya tampaklah bahwa yang paling baik adalah yang ditetapkan oleh Rasulullah Saw, yaitu berdamai. Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, kalian tidak menggunakan pikiran. Aku tidak gegabah bertindak sebagaimana akupun tidak gegabah bertindak dalam peristiwa Hudaibiyah ketika itu aku tidak membangkang keputusan Rasulullah. Pada hari itupun aku bertindak demi kemashlahatan umat Islam. D. Penutup Secara garis besar term atau lafadz iṣlāḥ dalam al-quran memiliki pengertian perdamaian dengan berbagai variannya sesuai konteks pembicaraan atau permasalahan yang dibicarakan masing masing ayat terkait dengan iṣlāḥ. Namun demikian, penulis menyimpulkan iṣlāḥ dalam al-qur’an secara garis besarnya sebagai berikut a. Kata aṣliḥū terambil dari kata aṣlaḥa yang asalnya adalah ṣaluḥa sebagai antonim dari kata fasada rusak dan ṣaluḥa berarti tiadanya atau terhentinya kerusakan atau diraihnya manfaat, sedangkan iṣlāḥ adalah upaya menghentikan kerusakan atau meningkatnya kualitas sesuatu sehingga manfaatnya lebih banyak. b. Iṣlāḥ dimaknai perdamaian dalam konteks konflik yakni, perintah mendamaikan dua orang yang berkonflik harus dengan cara yang adil dan tidak memihak salah satu pihak yang berkonflik. c. Iṣlāḥ juga digunakan al-quran dalam kaitannya untuk mendamaikan rumah tangga sehingga terhindar dari konflik keluarga, sosial, dan bangsa. d. Iṣlāḥ dimaknai upaya menciptakan perdamaian dengan mencegah terjadinya konflik sehingga kedua belah pihak tidak terlibat perselisihan, termasuk di dalamnya mengupayakan mencari solusi yang bisa menguntungkan kedua pihak yang hendak berkonflik, serta mempererat ukhuwah islamiyah. JURNAL ILMIAH AL MU’ASHIRAH Media Kajian Al-Qur’an dan Al-Hadits Multi Perspektif Vol. 19, No. 2, Juli 2022 171 Daftar Pustaka Aam Aminuddin, Bedah Masalah Konteporer I. Kazanah Intelektual. Bandung Ahmad Salabi, Sejarah Dan Kebudayaan Islam, Jilid I, Jakarta Pustaka al-Husna, 1987 A. Mudjab Malmi, Asbabun Nuzul Studi Pendalaman Al-Quran, Jakarta PT Raja Grafindo Persada, 2002 Al-hafidz Ibnu Katsir, Tartib Wa Tahdzib Kitab Al-Bidayah Wa an-Nihaya, terj. Abu Ihsan Al-Atsari Jakarta Darul Haq, 2012 Basuni faudah, Tafsir-Tafsir al-Qur’an Bandung Pustaka Mizan, 1987. Choirul Fuad Yusuf, Kamus Istilah Keagamaan, Jakarta Puslitbang Lektur, 2014 Ikrom Shaliadi, “Khawarij Arti, Asal-Usul, Firqoh-Firqoh, dan Pendapatnya” Jurnal Islamuna, Volume, 2. No, 1, Juni 2015 John O. Voll, Pembaharuan dan Perubahan dalam Sejarah Islam Dalam bukunya John L. Esposito ed Dinamika Kebangunan Islam, terj. Bakri Siregar Jakarta Rajawali Press, 1987, cet. I Manna’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung PT Mizan Pustaka, 1994 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian, Jakarta Lentera Hati, 2002 Zhafirah, N., & Zainuddin, Z. 2022. Peran Sikap Nabi Ya’qub Dalam mengembangkan Karakter Anak Perspektif Al-Qur’an. Tafse Journal Of Qur’anic Studies, 71, 61–67. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this ZhafirahZainuddin ZainuddinThe role and attitude of an ideal father is as the Qur'an describes through the dialogue between the Prophet Ya'qub and his children. A father must be able to develop the character of his children with an educational role and attitude. The reality of today's society is contrary to the concept of the Qur'an, the father who is expected to become an educator is actually a figure who damages the image of the child through several cases of incest relationships. Therefore, this article discusses the role and attitude of Prophet Ya'qub in developing the character of his children, its impact and the actualization of the role and attitude of Prophet Ya'qub in developing the character of children in the present. This article is literature research using the maudhu'i method. The data were analyzed descriptively and analytically. This article shows that first, in developing the character of the child, the Prophet Ya'qub was able to act as an open, loving, caring, listening and protecting communicator for his children and as avoidance of conflicts in the family. Secondly, the impact of the role and attitude of the Prophet Ya'qub towards his children was the formation of a positive character, his children dared to admit his mistakes in the past. Third, The actualization of Ya'qub's role and attitude can be done by reflecting on Ya'qub. A father is able to establish close and familiar communication with children and is able to establish a patient and forgiving attitude towards his children. Peran dan sikap seorang ayah ideal adalah sebagaimana yang digambarkan al-Qur`an melalui dialog antara Nabi Ya’qub dengan anak-anaknya. Seorang ayah harus mampu mengembangkan karakter anak-anaknya dengan peran dan sikap yang mendidik. Realita masyarakat zaman sekarang bertolak belakang dengan konsep al-Qur`an, ayah yang diharap menjadi pendidik justru menjadi sosok yang merusak citra anak melalui beberapa kasus hubungan incest. Oleh karena itu, Artikel ini membahas peran dan sikap Nabi Ya’qub dalam mengembangkan karakter anak-anaknya, dampaknya dan aktualisasi peran dan sikap Nabi Ya’qub dalam mengembangkan karakter anak-anak pada masa sekarang. Artikel ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode maudhu’i. Data dianalisis secara deskriptif analitis. Artikel ini menunjukkan bahwa dalam mengembangkan karakter anak, Nabi Ya’qub mampu berperan sebagai penjalin komunikasi yang terbuka, pengasih, penyayang, pendengar dan pelindung bagi anak-anaknya serta sebagai penghindar dari terjadi konflik di dalam keluarga. Dampak peran dan sikap Nabi Ya’qub terhadap anak-anaknya terbentuknya karakter positif, anak-anaknya berani mengakui kesalahan-kesalahannya di masa lalu. Aktualisasi peran dan sikap Ya’qub dapat dilakukan dengan bercermin pada Ya’qub, ia mampu menjalin komunikasi yang dekat dan akrab dengan anak-anak dan mampu membangun sikap sabar dan pemaaf terhadap anak-anaknya. Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "islah" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. islah Ar n perdamaian tt penyelesaian pertikaian dsb;mengislahkan v mendamaikan kalau dl satu golongan terjadi perbedaan pendapat, perlu ada pihak ketiga yg menengahi dan ~ nya Bantuan Penjelasan Simbol a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja n Merupakan Bentuk Kata benda ki Merupakan Bentuk Kata kiasan pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya cak Bentuk kata percakapan tidak baku ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain - Pengganti kata "islah" Kosakata Populer Sedang Dilihat Informasi Tentang Situs Merupakan situs penyedia data mengenai arti kata atau istilah dan cara pengejaannya beserta contoh kalimat yang disadur dari "Kamus Besar Bahasa Indonesia" atau yang biasa disingkat dengan KBBI. Tidak seperti beberapa situs web yang sama, kami mencoba untuk menyediakan berbagai fitur lain, seperti kecepatan akses, menampilkan dengan berbagai membedakan warna untuk jenis kata, tampilan yang tepat untuk semua web browser kedua komputer desktop, laptop dan ponsel pintar dan seterusnya. Fitur lengkap dapat dibaca di bagian fitur Online KBBI. Arti kata seperti kata "islah" di atas ditampilkan dalam warna yang membuatnya mudah untuk mencari entri dan sub-tema. Berikut adalah beberapa penjelasan Jenis kata atau Deskripsi istilah-istilah seperti n kata benda, v kata kerja dalam merah muda pink dengan menggarisbawahi titik. Arahkan mouse untuk melihat informasi tidak semuanya telah dijelaskan Makna 1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dalam huruf tebal dengan latar belakang lingkaran Contoh penggunaan entri / sub entri yang ditandai dengan warna biru Contoh dalam Amsal ditandai di orange Ketika mengeklik hasil dari "Loading" daftar, hasil yang sesuai dengan kata Cari akan ditandai dengan latar belakang kuning Menampilkan hasil yang baik dalam kata-kata dasar dan derivatif, dan makna dan definisi akan ditampilkan tanpa harus kembali men-download data dari server Link cukup Permalink / Link indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'teknologi' akan memiliki link di Kata 'konservatif' akan memiliki link di Kata 'rukun' akan memiliki link di Contoh Kata yang Mirip dengan kata "islah" yaitu iskemia • islah • isis • isit • gambling • isim • isentropik • isi • Zulkaidah • hore • isalohipse • isbat • iseng • isap • isak • aung • irus • Isa Almasih • irsyad • irung • cangkriman • ciling • inventaris • iritatif • ironis • ironi • onde-onde • paternalisme • gerutu • iritasi dll Sehingga link ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam menulis, baik pada jaringan dan di luar dikembangkan dengan konsep desain responsif, berarti bahwa penampilan website situs dari KBBI akan cocok di berbagai media, seperti smartphones Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook / laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang tambahan baru di luar KBBI edisi IIIMenulis singkatan di bagian definisi seperti yang, dengan, dl, tt, dp, dr dan lain-lain ditulis secara penuh, tidak seperti yang ditemukan di KBBI PusatBahasa.✔ Informasi tambahanTidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 surat, semua akan ditampilkan. Jika hasil pencarian dari "Loading" daftar sangat besar, hasil yang dapat langsung diklik pada akan terbatas jumlahnya. Selain itu, untuk beberapa kata pencarian, sistem akan hanya mencari kata-kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya apa yang dicari adalah "water, minyak, dissolve", sehingga hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan membubarkan beberapa kata pencarian dapat dilakukan dengan memisahkan setiap kata dengan tanda koma, misalnya mengajar, program, komputer untuk menemukan kata-kata pengajaran, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam "base words" kolom dan hasil dalam bentuk kata-kata turunan akan ditampilkan dalam "Loading" kolom. Ini banyak kata pencarian akan hanya mencari kata-kata dengan minimal 4 Surat panjang, jika sebuah kata yang 2 atau 3 Surat panjang, kata akan data arti kata yang terdapat di website ini merupakan hak cipta dari situs resmi KBBI yang beralamat di Jika anda menemukan padanan kata atau arti kata yang menurut anda tidak sesuai atau tidak benar, maka anda dapat menghubungi ke pihak Badan Bahasa KEMDIKBUD untuk memberikan kritik atau saran Berikut adalah informasi kontak dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur. Telepon 021 4706287, 4706288, 4896558, 4894546. Faksimile 021 4750407 Email [email protected] Islah memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga islah dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Islah Perdamaian tentang penyelesaian pertikaian dan sebagainya. Kata Turunan Islah Mengislahkan Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata islah adalah perdamaian tentang penyelesaian pertikaian dan sebagainya.

islah adalah dan contohnya