Puisi Penerimaan karya Chairil Anwar memiliki tipografi yang semi konsisten. Puisi ini terdiri dari enam bait yang beberapa baitnya memiliki kesamaan dalam jumlah baris. Jumlah baris untuk tiap bait pada puisi ini berpola 2-1-2-1.
Melalui puisi Aku karya Chairil Anwar, ia ingin menunjukkan bahwa dirinya rela untuk menjadi berbeda dan dipandang bersalah (aku ini binatang jalang; Dari kumpulan yang terbuang). Tak peduli konsekuensi yang didapatkan, ia berasumsi bahwa harus terus berjuang melawan penjajah walaupun harus dibayar nyawa.
Makna puisi dan pesan puisi Amanat dalam Puisi „Aku‟ karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan dan dapat kita rumuskan adalah sebagai berikut : Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang. Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja. Manusia
Arinah Fransori. (2017). Analisis Stilistika pada Puisi Kepada Peminta Minta Karya Chairil Anwar. Jurnal Deiksis, 9(1), 2. Dhea Rizka Noor Aliefta, Mulyono, & Maharani Intan Andalas. (2018). ROMANTIKA KESEDERHANAAN DALAM NOVEL HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO: KAJIAN STILISTIKA. Jurnal Sastra Indonesia, 7(3), 180. Dina Merdeka
PUISI KEHIDUPAN. Hari hari lewat, pelan tapi pasti. Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru. Karena aku akan membuka lembaran baru. Untuk sisa jatah umurku yang baru. Daun gugur satu-satu. Semua terjadi karena ijin Allah. Umurku bertambah satu-satu. Semua terjadi karena ijin Allah.
sQTrs.
kumpulan puisi karya chairil anwar