Karyailmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan ke hadapan massa secara popular pada media-media massa cetak (majalah, koran, tabloid). Oleh karena demikian, maka karya ilmiah populer memiliki karakter yang khas agar dapat diserap isinya oleh khalayak luas, tidak terbatas pada kalangan akademisi. B aca Juga : Pengertian Artikel Ilmiah KARANGANILMIAH, NON ILMIAH TIDAK ILMIAH. Pengertian Karya Ilmiah "Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya Kesimpulanatau simpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan, dan juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah. Pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin. CiriCiri Kalimat Penjelas Kalimat penjelas di dalam suatu peragraf dapat diidentifikasikan sebagai berikut ini: jelaskan fungsi kalimat penjelas Kalimat penjelas bersifat khusus. • Biasanya memiliki konjungsi atau kata-kata sambung antar kalimat. • Tidak bisa berdiri sendiri dikarenakan maknanya akan kabur jika dipisah dengan kalimat Kitaharus sudah memiliki bayangan di mana saja kita bisa mendapatkan sumber informasi, rujukan, dan sampel untuk penelitian kita. Karena penelitian tanpa data sokongan yang kredibel tidak bisa disebut sebagai karangan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Memiliki rancangan dasar. whioj. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Halo sobat Kompasiana!Kecakapan menulis merupakan salah satu aspek kecakapan Bahasa yang sangat penting, dengan memiliki keterampilan menulis, maka seseorang akan dapat mengungkapkan ide, pikiran, serta kemampuan seseorang untuk terampil melalui dari itu, dalam menulis perlu memperhatikan beberapa aspek termasuk dalam menulis suatu karangan. Dalam menulis suatu karangan diperlukan pemahaman yang baik agar dapat menghasilkan karangan yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Dalam hal ini perencanaan karangan diperlukan. Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang pengarang untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan masalah, mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan hingga akhir penulisan. Penggolongan karangan menurut bobot isinya1. Karangan ilmiahSuatu karangan yang ditulis berdasar pada kenyataan ilmiah yang didapatkan dari Karangan ilmiah populerKarangan Pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis berdasarkan metodologi penulisan yang Karangan non-ilmiahKarangan yang ditujukan kepada masyarakat umum yang berisikan tentang pengetahuan, rekaan maupun cerita dengan teknik penyajian sederhana terkait hal yanng ada dalam kehidupan sehari-hari. Penggolongan karangan menurut cara penyajian dan tujuan penyampaiannya1. NarasiBerisikan aspek terkait rangkaian cerita yang membentuk DeskripsiKarangan yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan EksposisiBerupa petunjuk, uraian, maupun paparan tentang suatu maksud dan ArgumentasiKarangan yang mengemukakan alasan dengan menyertakan bukti kuat dan PersuasiDitulis untuk mengajak, menghimbau, ataupun mempengaruhi pembaca untuk melakukan pembuatan perencanaan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut1. Pra-penulisan2. Penulisan3. Penyuntingan EditingSemua karya tulis ilmiah pasti memiliki tahap perencanaan dan kerangka karangan yang sistematis. Tahapan awal yang perlu kita rencanakan adalah pemilihan topik yang menarik untuk ditinjau, pemilihan judul yang mewakili pemikiran dari hasil penelitian yang akan ditulis, menentukan tujuan penulisan untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari penulisan, dan menentukan kerangka karangan untuk mempermudah kita menciptakan karya tulis yang sistematis. Setelah karya tulis ilmiah selesai, kita masih perlu membaca ulang dan merevisi isi karya ilmiah, dengan adanya tahap revisi semua kesalahan dan kekurangan dapat diantisipasi untuk segera diperbaiki. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Di artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini kita akan membahas mengenai apa itu karya tulis ilmiah, ciri-ciri, jenis, hingga contohnya. — Kamu tau nggak, ternyata banyak lho dari kita yang masih belum mengetahui atau memahami apa itu karya tulis ilmiah dan apa saja jenis-jenisnya? Padahal, kamu perlu menguasainya karena karya ilmiah akan dibutuhkan dalam kegiatan pendidikan dan pekerjaan di masa mendatang. Singkatnya, karya ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena yang ditulis berdasarkan kenyataan. Informasi dalam karya ilmiah terdiri atas fakta, data, serta solusi yang coba dipecahkan melalui suatu kajian. Supaya semakin jelas yuk kita simak penjelasan lengkap tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, hingga contoh karya tulis ilmiah berikut ini! Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan. Karya tulis ilmiah juga biasa disebut sebagai tulisan akademis academic writing karena biasa ditulis oleh akademisi perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa. Bentuk tulisan ini tentunya juga memiliki tujuan dan manfaat. Baca Juga Karakteristik Karya Tulis Ilmiah beserta Tujuan dan Manfaatnya Tujuan Karya Tulis Ilmiah Salah satu tujuan karya tulis ilmiah adalah untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian. Sementara itu, manfaat karya ilmiah adalah untuk menyumbang bagi perluasan cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat. Berikut ciri-ciri karya tulis ilmiah yang bisa kamu pahami Bentuk Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah secara umum memiliki beberapa bentuk, tergantung tujuan dan sasaran pembacanya. Ada 3 bentuk karya tulis ilmiah, di antaranya adalah karya tulis ilmiah populer, semi formal, dan formal. 1. Karya Tulis Populer Diungkapkan dalam bentuk ringkas, ragam bahasanya populer atau lebih santai dan menarik dengan kalimat yang mudah dipahami, dan umumnya disukai banyak orang serta dapat dimuat di media massa. 2. Karya Tulis Semi Formal Penulisannya mengikuti kaidah bentuk formal, namun penyajiannya lebih sederhana. Wujudnya dapat berupa laporan atau makalah. 3. Karya Tulis Formal Wujudnya haruslah memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap. Misalnya skripsi, tesis, maupun disertasi. Baca Juga Berbagai Pemikiran Ilmiah dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah Sekarang, yuk kita kenali apa saja jenis karya tulis ilmiah. Berikut penjelasannya 1. Artikel Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif tentang suatu masalah atau peristiwa. Biasanya, artikel jenis ini disebut juga sebagai artikel opini yang dapat kamu baca di surat kabar ataupun majalah. Sedangkan dalam konteks ilmiah, artikel ilmiah merupakan karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang ranahnya adalah penelitian dan keilmuan. Oleh sebab itu, artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran, kajian pustaka, ataupun hasil pengembangan sebuah proyek, yang keseluruhan harus berdasarkan fakta sehingga sifatnya objektif ya! 2. Makalah Kamu pasti pernah, kan mendapat tugas sekolah untuk membuat makalah. Saat pertama kali mendengarnya, kamu penasaran nggak, tentang apa itu makalah? Makalah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah. Dalam penyelesaiannya, makalah juga mengandalkan data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar. 3. Skripsi Karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana S1 Skripsi merupakan karangan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Baca Juga Bagaimana Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah? 4. Kertas Kerja atau Work Paper Pada dasarnya sama dengan makalah. Namun, dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. 5. Paper Sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2, atau S3. Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan. 6. Tesis Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2 atau pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang dilakukan individu yang bersangkutan. 7. Disertasi atau thesis Diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau tugas akhir untuk meraih gelar Dr. atau Doktor. Adapun dalam pengerjaannya, disertasi lebih berfokus mengemukakan hasil analisis oleh penulis, yang dapat dibuktikan kebenaran, kecocokan, dan keakuratan data dengan realita yang ada. Disertasi harus berisi suatu temuan terbaru dari penulis itu sendiri yang bersifat orisinal. Nah itu tadi beberapa jenis karya tulis ilmiah. Kira-kira kamu sudah pernah menulis karya ilmiah yang mana nih? Contoh Karya Tulis Ilmiah KECERDASAN JAMAK PADA MANUSIA Kajian Teoritis tentang Kecerdasan Jamak yang Dimiliki Manusia Ayu N. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya makalah in dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih atas bantuan darl pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangsih baik dalam bentuk materi maupun pikiran. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca agar di lain kesempatan dapat memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini. Jakarta, November 2019 Penulis KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tuan Penulisan Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kecerdasan jenis-jenis Kecerdasan Penerapan Teori Kecerdasan Jamak dalam Pendidikan Kecerdasan Ganda dan Perubahan Paradigmatik Pembelajaran Keunggulan dan Kelemahan Kecerdasan Jamak BAB I PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia diciptakan unik. Inilah yang sejak lama dalam ilmu pendidikan dikenal dengan konsep perbedaan individual. Oleh karena itu, sistem klasikal sebenarnya tidak sesuai dengan konsep perbedaan individual karena sistem klasikal menganggap semua siswa yang ada dalam suatu kelas dipandang homogen. Kondisi in lebih diperparah lag dengan penggunaan metode ceramah dalam proses belajar mengajar. Adanya metode ceramah, materi yang diajarkan sama, prasyarat kemampuan yang dimiliki siswa dianggap sama, tugas-tugas yang diberikan Kepada siswa juga sama, dan media dan alat peraga yang digunakan juga sama. Akhirnya, hasil akhir pengetahuan, sikap, dan keterampilan atau yang disebut sebagai tujuan instruksional yang diharapkan juga sama, Bahkan tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kompetensi siswa juga sama. Itulah karakteristik sistem klasikal dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan sistem itulah yang kemudian memperoleh kritik dari banyak pakar yang berpihak kepada sistem pendidikan individual, Salah satunya adalah Howard Gardner, seorang profesor ilmu saraf neurology, dari Universitas Harvard pada tahun 1984 Suparlan, 20041 98. Kontribusi Gardner yang sangat besar dalam ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan pada umumnya adalah teori tentang kecerdasan ganda, sebagaimana tertuang dalam bukunya bertajuk Frame of Mind The Theory of Multiple Intelligence yang menyebutkan tujuh tipe kecerdasan manusia, yakni sebagai berikut. Linguistic intelligence atau kecerdasan linguistik bahasa. Musical intelligence atau kecerdasan musikal Logical-mathematical intelligence tau kecerdasan Visual/spatial intelligence atau kecerdasan visual/spasial Body/kinesthetic intelligence atau kecerdasan Ragawi/kinestetik Intrapersonal intelligence atau kecerdasan intrapersonal Metode pembelajaran Multiple intelligences merupakan salah satu metode alternatif untuk mencairkan kebuntuan proses pembelajaran baik di sektor formal maupun informal. Multiple Intelligences pada awalnya merupakan Kerangka berpikir sebagai pengembangan dari konsep kecerdasan IQ Intelligence Quotient. Rumusan Masalah Apa pengertian kecerdasan jarak? Apa saja macam-macam kecerdasan jamak tersebut? Bagaimana penerapan teori kecerdasan jamak dalam pendidikan? Apa saja keunggulan dan kelemahan kecerdasan jamak? Tujuan Penulisan Agar mengetahui pengertian kecerdasan. Mengetahui Macam-macam kecerdasan. Mengetahui penerapan multi kecerdasan dalam pembelajaran. Manfaat Penulisan Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan jamak yang dimiliki manusia. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan musik manusia. Mengetahui aplikasi kecerdasan jamak dalam bidang pendidikan. BAB III PENUTUP Simpulan Teori Multiple Intelligences tidak saja dapat diukur oleh kemampuan matematika, logika, dan bahasa sebagaimana konsep kecerdasan klasik, melainkan setidaknya ada delapan kecerdasan manusia yang dapat dikembangkan, Ke delapan jenis kecerdasan tersebut adalah kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis. Teori Multiple Intelligences pada perkembangannya tidak saja merubah paradigma berfikir tentang kecerdasan tetapi juga menjelma menjadi metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga proses pembelajaran dapat menyenangkan dan tidak monoton. Saran Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh dan kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki makalah in dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran mengenai penyajian makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Armstrong, T. 2002. Sekolah Para juara Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan, Bandung Kaifa. Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Rineka Cipta. Campbell, L, et al. 1996. Teaching and Learning through Multiple intelligences, Massachusetts Allyn and Bacon. Dalton, J. 1990. Creative Thinking and Cooperative Talk in Small Group, Australia Thomas Nelson. Dryden, 1999. Revolusi Cara Belajar Keajaiban Pikiran. Bandung Kaifa, Fadli. 2010. Teori Kecerdasan Ganda. Dalam diakses pada 1 November 2019. Meier, Dave. 2000. The Accelerated Learning Mandbook A Creative Guide to Designing and Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts Allyn and Bacon. — Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengertian, bentuk, jenis-jenis karya ilmiah, hingga contohnya. Semoga artikel ini mudah untuk kamu pahami ya! Untuk menulis karya tulis ilmiah yang baik, kita juga harus mengetahui tentang sistematika karya tulis ilmiah. Hal ini supaya tulisan kita dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Yuk, belajar menulis karya ilmiah lewat video belajar beranimasi di ruangbelajar. ReferensiSuherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel diperbarui 27 Januari 2023. Seorang dosen maupun mahasiswa tentu memahami pentingnya karakteristik penulisan karya ilmiah yang memiliki banyak sekali dampak positif. Umumnya pihak dosen akan melakukan penelitian dan kemudian melibatkan mahasiswa, dinas terkait penelitian, maupun sejumlah perusahaan yang masih terkait. Semua pihak yang terlibat di dalam penelitian ini akan memiliki peran krusial masing-masing. Misalnya untuk dosen sebagai pemilik idea atau gagasan penelitian, dan dinas maupun perusahaan terkait menjadi sumber pendanaan atau objek penelitian. Baca juga Seberapa Penting Peran Dosen Dalam Akreditasi Kampus? Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah 1. Logis2. Data Sesuai Fakta 3. Bersifat Objektif4. Isi Sistematis5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh 6. Dapat Diuji Kebenaranya Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Menulis di Momen yang MendukungDibaca Ulang Fokus pada Topik Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Sebelum memahami lebih dalam mengenai penulisan karya ilmiah maka penting pula untuk mengetahui dulu apa itu karya ilmiah. Jadi, karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah yang disusun untuk memecahkan suatu permasalahan. Pemecahan masalah ini menggunakan sejumlah landasan teori dan juga metode-metode ilmiah. Secara umum sebuah karya ilmiah akan terdiri dari data, fakta, dan juga solusi dari sebuah permasalahan yang akan diteliti atau diangkat dalam sebuah penelitian. Hasil penelitian ini kemudian akan dibahas sampai tuntas di dalam penulisan karya ilmiah. Lengkap pula dengan berbagai dasar teori yang menguatkan hasil penelitian tersebut. Namun, hasil penelitian tidak selalu sama persis dengan dasar teori yang dijadikan landasan. Bisa juga berbeda, yang kemudian hasil penelitian tersebut dianggap sudah mematahkan teori yang menjadi landasan penelitian tadi. Hasil penelitian baru ini kemudian menjadi dasar bagi penelitian terkait untuk seterusnya. Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah Setelah hasil penelitian didapatkan maka langkah selanjutnya tentu saja melakukan penulisan karya ilmiah yang membahas hasil penelitian tersebut. Penulisannya kemudian harus memenuhi sejumlah karakteristik, yang akan menentukan hasil tulisan tersebut bisa disebut sebagai karya tulis ilmiah atau tidak. Adapun bentuk karakteristik khas dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut 1. Logis Karakteristik pertama dari sebuah karya tulis ilmiah adalah logis, yakni suatu permasalahan yang sifatnya logis. Kemudian diteliti yang sifatnya logis pula. Maksudnya adalah bisa dinalar dan dipahami oleh siapa saja yang membaca karya tulis ilmiah tersebut. Sehingga tidak ada unsur dan kesan isinya dikarang bebas. 2. Data Sesuai Fakta Data yang dijabarkan dan disampaikan di dalam penulisan karya ilmiah haruslah data yang sesuai fakta. Yakni mengacu pada hasil penelitian. Misal meneliti sebuah zat A, ketika dilakukan sejumlah penelitian dengan penambahan zat B akan membentuk reaksi apa saja. Reaksi ini kemudian disampaikan di dalam karya ilmiah tanpa dikurangi maupun ditambahkan. 3. Bersifat Objektif Sifat penelitian adalah objektif, sehingga benar-benar sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tanpa ada kemungkinan dan keinginan untuk menjadikannya subyektif sebagaimana yang diinginkan oleh peneliti maupun pihak terkait penelitian tersebut. 4. Isi Sistematis Dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat unsur sistematis, ketentuannya sudah jelas dan masih dipertahankan sampai sekarang. Misalnya struktur penulisan dimulai dengan pendahuluan, pembahasan, isi karya ilmiah, dan terakhir adalah kesimpulan. 5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh Pembahasan di dalam karya ilmiah juga harus sesuai, yakni sesuai dengan hasil penelitian dan bisa dibuktikan. Selain itu pembahasannya juga harus menyeluruh sehingga tidak ada yang tertinggal dan bisa menyebabkan persepsi yang salah. 6. Dapat Diuji Kebenaranya Isi di dalam penulisan karya ilmiah memang wajib bisa diuji kebenarannya, sehingga sesuai dengan poin sebelumnya yang harus logis dan sifatnya objektif. Sebab hal ini akan membantu memberikan data yang valid dan bukan direkayasa. Memahami apa saja yang perlu dilakukan dalam penulisan karya ilmiah sesuai karakteristik di atas sangat penting. Sehingga isi karya ilmiah memang bisa diterima sekaligus dibuktikan kemudian diterapkan. Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Memahami dengan baik mengenai karakteristik dari karya ilmiah yang dipaparkan di atas, akan membantu meminimalkan kesalahan. Namun, ketika kesalahan masih saja dijumpai dan dilakukan tanpa sengaja. Maka Anda bisa mencoba beberapa kiat berikut untuk membantu meminimalkan kesalahan umum dalam menyusun karya ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Kesalahan umum dalam penyusunan karya ilmiah ada banyak, dan salah satunya adalah struktur yang tidak sistematis. Hal ini tentu akan membuat proses penyusunannya memakan waktu lebih lama. Apalagi jika ada banyak sekali bagian yang perlu dikoreksi dan direvisi, sehingga akan merasakan kelelahan yang lebih parah. Menyiasati kesalahan tersebut maka bisa mencoba menyusun kerangkanya terlebih dahulu. Susun setiap bab beserta judul per bab, dan poin-poin sub bab yang akan masuk ke dalam karya ilmiah tersebut. Sehingga saat menyusun karya ilmiah bisa berpegang pada kerangka yang sudah dibuat. Langkah ini mencegah keluar dari sistematika yang berlaku. Menulis di Momen yang Mendukung Menulis karya ilmiah maupun karya tulis jenis lainnya, memang dianjurkan untuk dilakukan di momen yang mendukung. Misalnya saat pikiran bisa fokus, karena aktivitas lain sudah selesai dilakukan. Bisa juga menunggu momen dimana suasana di rumah maupun lingkungan sekitar lebih tenang. Jika Anda masuk ke dalam karakter penulis yang butuh suasana mendukung, maka perlu mencari waktu yang tepat. Tidak sedikit dosen yang menulis di dini hari, karena pikiran lebih segar dan tidak terpecah. Berbeda jika dilakukan di siang hari, maka akan sibuk dengan banyak kegiatan sebagaimana profesi dosen pada umumnya. Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk mencari waktu khusus yang mendukung kegiatan menulis. Supaya bisa tetap fokus dan konsentrasi, untuk meminimalkan kesalahan. Dibaca Ulang Usai menulis karya ilmiah, baik satu atau dua bab. Maka penting sekali untuk dibaca ulang, sering disebut dengan tahap proofreading. Tahap ini dilakukan pasca tahap editing, dan tujuannya untuk mengecek ada tidaknya kesalahan yang perlu diperbaiki. Kesalahan umum di dalam penyusunan karya ilmiah adalah kesalahan EYD dan juga typo atau salah ketik. Meskipun typo termasuk kesalahan minor, namun jika terlalu sering dijamin akan menerima kritik yang lebih tajam. Bagaimana mengatasinya? Yakni dibaca ulang dulu, cek kembali kata demi kata apakah yang tidak atau belum sesuai EYD? Apakah kata yang memang typo? Jika memang ada, maka bisa dikoreksi terlebih dahulu, sehingga saat dipublikasikan kondisi isi karya ilmiah sudah sempurna. Fokus pada Topik Kesalahan umum lainnya dalam menyusun karya ilmiah adalah pembahasan yang meluas dari seharusnya. Hal ini juga sering terjadi ketika penulis tidak membuat kerangka tulisan terlebih dahulu. Bisa juga karena kurang fokus dan konsentrasi, sehingga pembahasan menjadi kurang sesuai dengan topik yang diangkat. Meminimalkan kesalahan ini adalah dengan menjaga fokus pada topik. Mulai dari pemilihan waktu menulis yang dirasa paling mendukung, kemudian selalu sediakan air minum khususnya air putih di dekat meja kerja, dan sesekali bergerak untuk melemaskan otot dan saraf yang tegang akibat menulis dalam waktu lama. Kesalahan dalam menyusun karya ilmiah memang sangat mungkin dilakukan oleh siapa saja, baik itu peneliti junior maupun senior. Inilah alasan kenapa proses penulisan memakan waktu lama. Mencoba meminimalkan kesalahan tersebut, maka bisa mencoba beberapa tips di atas. Jangan sampai terlupa pula untuk selalu mengikuti karakteristik dan standar penulisan karya ilmiah. Penulis Wahyudha Wibisono Sumber Karya tulis non-ilmiah merupakan salah satu tulisan yang menyajikan fakta-fakta pribadi yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman sehari-hari penulis, sehingga dalam hal ini unsur karya tulis non ilmiah lebih bersifat subyektif. Selain itu, karya non ilmiah bisa juga bersifat persuasif, yang berupaya untuk membujuk atau meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informatif. Seperti halnya karya tulis ilmiah yang memiliki bermacam-macam jenis seperti artikel ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain, karya tulis yang non ilmiah juga bisa dibedakan menjadi beragam jenis, diantaranya yaitu cerpen, dongeng, roman, novel, drama, dan lain-lain. Karya tulis non ilmiah seringkali juga bisa berupa fiksi, yaitu penulisan naratif yang melibatkan elemen plot dan karakter yang diciptakan sepenuhnya oleh pengarang/penulis. Karya non ilmiah yang biasa dikenal dengan istilah karya tulis non ilmiah merupakan jenis karya ilmiah yang berupa karangan yang seringkali tidak terikat dengan aturan atau sistematika penulisan tertentu, yang disajikan dengan bahasa yang lebih santai dibandingkan tulisan ilmiah. Akan tetapi, terkadang juga ada pula karya non ilmiah yang menggunakan bahasa formal dan teknis. Hal itu tentunya tergantung pada konsep penulisan yang ingin diterapkan penulis, berbeda dengan karya ilmiah yang memang harus menerapkan bahasa yang formal. Jenis Karya Non Ilmiah Terdapat bermacam-macam jenis karya tulis non ilmiah, diantaranya yaitu; Puisi Puisi meupakan suatu bentuk sastra yang menggunakan kualitas bahasa yang estetis dan seringkali berirama seperti fonestetik, simbolisme bunyi, dan meter untuk membangkitkan makna tersirat selain, atau menggantikan, makna nyata yang biasa-biasa saja makna tersurat. Puisi memiliki sejarah panjang – mulai dari zaman prasejarah berburu puisi di Afrika, puisi istana kerajaan dan elegi di kekaisaran lembah Sungai Nil, Niger, dan Volta. Beberapa puisi tertulis paling awal di Afrika muncul di antara Teks Piramida yang ditulis selama abad ke-25 SM. Puisi epik Asia Barat paling awal yang masih ada, Epic of Gilgamesh, ditulis dalam bahasa Sumeria. Puisi menggunakan bentuk dan konvensi untuk menyarankan interpretasi kata yang berbeda, atau untuk membangkitkan tanggapan emosional. Perangkat seperti asonansi, aliterasi, onomatopoeia, dan ritme dapat menyampaikan efek musik atau mantra. Penggunaan ambiguitas, simbolisme, ironi, dan elemen gaya lain dari diksi puitis seringkali membuat puisi terbuka untuk berbagai interpretasi. Demikian pula, kiasan seperti metafora, simile, dan metonymy membangun resonansi antara gambar-gambar yang berbeda, lapisan makna, membentuk koneksi yang sebelumnya tidak dirasakan. Bentuk-bentuk resonansi yang serupa mungkin ada, di antara masing-masing syair, dalam pola rima atau ritme mereka. Cerita Pendek Cerpen Cerita pendek adalah sebuah prosa fiksi yang biasanya dapat dibaca dalam satu kali duduk dan berfokus pada insiden yang berdiri sendiri atau rangkaian insiden terkait, dengan maksud untuk membangkitkan “efek tunggal” atau suasana hati. Cerita pendek adalah bentuk yang dibuat dengan sendirinya. Cerita pendek menggunakan plot, resonansi, dan komponen dinamis lainnya seperti dalam novel, tetapi biasanya pada tingkat yang lebih rendah. Walaupun cerita pendek sebagian besar berbeda dari novel atau novella/novel pendek, pengarang umumnya mengambil dari kumpulan umum teknik sastra. Penulis cerita pendek dapat mendefinisikan karya mereka sebagai bagian dari ekspresi artistik dan pribadi dari bentuk tersebut. Mereka mungkin juga berusaha menolak kategorisasi berdasarkan genre dan formasi tetap Dongeng Dongeng adalah salah satu contoh genre cerita rakyat yang berbentuk cerita pendek. Cerita semacam itu biasanya menampilkan entitas seperti kurcaci, naga, elf, peri, raksasa, gnome, goblin, griffin, putri duyung, hewan yang bisa berbicara, unicorn, atau penyihir. Di sebagian besar budaya, tidak ada garis jelas yang memisahkan mitos dari rakyat atau dongeng, semua ini bersama-sama membentuk literatur masyarakat preliterate. Dongeng terjadi baik dalam bentuk lisan maupun sastra; nama “dongeng” “conte de fées” dalam bahasa Prancis pertama kali diberikan oleh Madame d’Aulnoy pada akhir abad ke-17. Banyak dongeng hari ini telah berkembang dari cerita berabad-abad yang muncul, dengan variasi, di berbagai budaya di seluruh dunia. Sejarah dongeng sangat sulit dilacak karena hanya bentuk sastra yang dapat bertahan. Namun, menurut para peneliti di universitas di Durham dan Lisbon, cerita seperti itu mungkin berasal dari ribuan tahun yang lalu, beberapa dari Zaman Perunggu lebih dari tahun yang lalu. Roman Roman merupakan sejenis karya sastra dalam bentuk prosa isinya melukiskan tentang perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Atau bisa juga dikatakan bahwa roman adalah bagian dari karya sastra berbentuk prosa yang berisi pengalaman hidup dari para tokoh, yang bermula dari dia lahir hingga dewasa bahkan sampai meninggal dunia. Roman memiliki beberapa ciri diantaranya yaitu mengisahkan seorang tokoh fiktif, dimana tokoh tersebut dikisahkan dari lahir hingga ajal menjemputnya, roman memiliki jalan cerita yang lengkap, watak tokog cikisahkan secara terperinci. Terdapat beragam jenis roman, salah satunya yaitu roman percintaan, misalnya Roman Gadis Empat Zaman’ karya Salkha serta; Roman Medan di Waktu Malam’ karya O. M. Taufik. Novel Novel adalah karya fiksi naratif yang relatif panjang, biasanya ditulis dalam bentuk prosa, dan biasanya diterbitkan sebagai buku. Novel juga dapat diartikan sebagai karya naratif dari prosa fiksi yang menceritakan tentang pengalaman manusia tertentu dalam waktu yang cukup lama. Menurut Margaret Doody, novel merupakan “sejarah yang berkesinambungan dan komprehensif selama sekitar dua ribu tahun“, dengan asal-usulnya dalam novel Yunani dan Romawi Kuno, dalam roman Ksatria, dan dalam tradisi novel renaisans Italia. Gaya dan panjang prosa, serta pokok bahasan fiksi atau semi-fiksi, adalah karakteristik novel yang paling jelas menentukan. Tidak seperti karya puisi epik, ia menceritakan kisahnya menggunakan prosa dan bukan sajak; tidak seperti cerita pendek, cerita ini menceritakan narasi yang panjang dan bukan pilihan singkat. Namun, ada elemen karakteristik lain yang membedakan novel sebagai bentuk sastra tertentu. Drama Dalam karya sastra, drama adalah penggambaran peristiwa fiksi atau non fiksi melalui dialog tertulis baik prosa maupun puisi. Drama dapat ditampilkan di atas panggung, di film, atau di radio. Drama biasanya disebut drama, dan penciptanya dikenal sebagai “penulis naskah” atau “dramawan”. Untuk membuat drama terkesan dramatis, penulis naskah berusaha untuk secara progresif membangun perasaan ketegangan dan antisipasi penonton saat cerita berkembang. Ketegangan dramatis terbangun saat penonton terus bertanya-tanya “Apa yang terjadi selanjutnya?” dan mengantisipasi hasil dari acara tersebut. Dalam sebuah misteri, misalnya, ketegangan dramatis dibangun di sepanjang plot sampai klimaks yang menarik atau tak terduga terungkap. Drama sangat bergantung pada dialog lisan agar penonton mendapat informasi tentang perasaan, kepribadian, motivasi, dan rencana karakter. Karena penonton melihat karakter dalam drama menjalani pengalaman mereka tanpa komentar penjelasan dari penulis. Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa karya non ilmiah ialah sebagai karangan yang ditujukan kepada masyarakat umum yang berisi tentang pengetahuan, cerita, rekaan, atau apa saja dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal tentang kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam hal inilah berbagai bentuk karya non ilmiah bisa terjadi secara nyata atau hanya menjadi cerita rekaan semata. Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami berikan pada segenap pembaca berkenaan dengan macam-macam karya non ilmiah, ciri, contoh, dan penjelasannya. Semoga memberikan pemahaman untuk kalian yang sedang membutuhkannya.

karangan ilmiah tidak memiliki karakteristik sebagai berikut