Tentunyaopini saya bersifat subjektif dan asumsi saya tidak mewakili metode didikan seluruh orangtua, baik orangtua zaman dahulu dan orangtua zaman sekarang. Tentu pula terdapat plus minus tiap sistem pendidikan masing-masing. 1.Orangtua zaman dulu menggunakan metode pendidikan warisan. Termasuk di dalamnya segala mitos pengasuhan dan PerbedaanGuru Jaman Dulu dan Sekarang. ariswahyu37 - Segala sesuatu yang ada di dunia pasti tak luput dari yang namanya kekurangan. Sama halnya dengan profesi guru. Entah itu guru zaman sekarang ataupun zaman dahulu semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, kali ini saya akan berbicara mengenai 5 Perbedaan Guru Dulu FenomenaUcapan Lebaran Jaman Dulu Dan Saat Ini. Keseruan lebaran jaman dulu diramaikan oleh surat ucapan dengan berbagai desain unik. Anak-anak jaman dulu pun mengoleksinya dan dipamerkan saat masuk sekolah. Berbeda dengan jaman sekarang di mana kartu ucapan telah ditinggalkan penggunanya. Terutama karena sampai sekarang masih ada sisa sampah TPA dulu yang tertimbun dan harus direhabilitasi karena metan yang dikandungnya bisa bermasalah nanti," katanya.Menurut Enri, pemerintah juga sebaiknya tidak menggunakan lahan eks TPA Leuwigajah yang seluas 23 hektare seluruhnya untuk tempat pengolahan sampah. MAKALAHPERBANDINGAN PENDIDIKAN JAMAN DULU DAN SEKARANG Disusun oleh: Ayub sobari Dinar mustopa Fuja herlina putri Heri saripudin Raisa apriani Shidqi azhar nur-rudin Wina sintia widiya futri XI IPS 3 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa atas selesainya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul"PERBANDINGAN PENDIDIKAN RqCzp. - Lebaran tentu menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu bagi umat Islam di Indonesia. Tak cuma dimanfaatkan untuk saling bermaaf-maafan, momen lebaran biasanya akan dijadikan ajang untuk bersilahturahmi mengunjungi keluarga di kampung halaman. Di Indonesia sendiri momen lebaran sudah dirayakan sejak zaman kolonial Belanda. Hal tersebut terungkap dari foto-foto langka di berbagai daerah yang rangkum dari berbagai sumber di bawah ini. 1. Beberapa orang tampak meramaikan suasana lebaran di rumah Bupati Bandung, tahun 1932. -foto spaarnestadphoto 2. Anak-anak turun ke lapangan dengan baju cerah saat perayan lebaran di Garut, tahun 1935. -foto kitlv 3. Masih di Garut, sejumlah pria mengenakan kopiah saat suasana lebaran yang jatuh di akhir tahun 1935. -foto kitlv 4. Potret salat Idul Fitri di sebuah lapangan di Bangkinang, Kampar, Riau sekitar tahun 1930. -foto tropenmuseum 5. Sejumlah orang merayakan hari raya lebaran dengan menabuh rebana di Muara Manderas, Jambi, sekitar tahun 1912. -foto tropenmuseum 6. Beberapa orang menikmati hari lebaran di Pantai Pangandaran, tahun 1929. -foto tropenmuseum 7. Berfoto bersama di malam hari, menandai masuknya bulan Syawal di Lebong, Bengkulu, tahun 1936. -foto tropenmuseum 8. Berfoto studio menyambut hari raya Idul Fitri, di Kota Palembang, yang jatuh pada tanggal 17 Juni 1920. -foto tropenmuseum 9. Tradisi melepas balon udara dan memotong lupis raksasa di Kota Pekalongan 7 hari setelah Lebaran. -foto brl/nng Recommended By Editor 10 Potret kepala daerah di era kolonial ini epik banget 10 Foto ini menakjubkan, kamu pasti nggak nyangka apa yang dijepret 10 Foto before vs after editan master Photoshop, beda sama aslinya 5 Foto ini akan ajarkan kamu arti kebahagiaan yang sesungguhnya F60 Countryman, tenda komplet buat kamu yang pengen camping mewah Connection timed out Error code 522 2023-06-15 144232 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7b93cb99cbb88b • Your IP • Performance & security by Cloudflare Dari dua belas bulan di dalam setahun, momentum paling ditunggu para muslim ya bulan Ramadhan yang ditutup dengan hari lebaran. Apalagi ketika hari kemenangan tiba, di mana semua orang berkumpul dengan keluarga banyak mimpi serta keinginan yang dipupuk sejak jauh-jauh hari. Mulai dari menabung untuk mudik, membuat baju lebaran keluarga, jatah THR, dan lain sebagainya. Maka saat datang hari itu, baik kaum tua muda semua berbahagia merayakan dengan cara masing-masing. Namun seiring waktu berjalan, seseorang melewati lebaran demi lebaran dari usia anak-anak hingga tumbuh dewasa. Tentu momen lebaran yang dilewati terasa berbeda. Dan saat terkenang beberapa hal, perbedaan itu membuat kita merindukan masa-masa indah yang sudah berlalu. Berikut ini perbedaan momen lebaran saat kita masih kecil hingga kini dewasa. Jumlah Anggota Keluarga Dulu saat lebaran, keluarga masih lengkap dengan adanya ayah, ibu, kakek, bahkan nenek. Saat kita mulai dewasa, satu-persatu dari mereka yang menyayangi kita telah pergi. Dan kita hanya bisa mengunjungi pusara mereka. Keluarga besar masih lengkap vs keluarga berkurang [image source]Beberapa sanak famili juga mungkin mulai absen karena sudah membina keluarga baru, jadi harus membagi waktu dengan keluarga yang lain. Tapi saat ada yang beranjak pergi, ada pula adik-adik keponakan atau sepupu yang baru lahir, bakal meramaikan silaturahmi keluarga kita. Lama Waktu Liburan Liburan masa kecil vs liburan saat dewasa [image source]Saat masih kecil, liburan lebaran kita sangat panjang hingga hampir sebulan penuh. Namun ketika dewasa, belum juga lebaran hari ketujuh, bahkan masih hari ketiga, kita sudah harus kembali bekerja. Saat itu, bukankah rasa-rasanya terpikir untuk kembali ke masa kanak-kanak? Fenomena Ucapan Lebaran Jaman Dulu Dan Saat Ini Keseruan lebaran jaman dulu diramaikan oleh surat ucapan dengan berbagai desain unik. Anak-anak jaman dulu pun mengoleksinya dan dipamerkan saat masuk sekolah. Berbeda dengan jaman sekarang di mana kartu ucapan telah ditinggalkan penggunanya. Kartu ucapan lebaran vs ucapan lewat broadcast sosmed [image source]Sebaliknya akan banyak pesan broadcast ucapan selamat lebaran yang diucapkan kolektif dan tidak ada greget atau kesan emosionalnya sama sekali. Hanya dari copas satu ke copas lainnya. Ah betapa kangennya ya dapat ucapan langsung dari orang yang kita sayangi.. Bagi-Bagi Angpao Diberi angpau vs bagi-bagi angpao [image source]Masa kecil merupakan saat panen angpao dari paman, kakek, nenek, dan teman kerja orang tua kita. Selepas lebaran, dijamin celengan ayam kita bakal penuh bahkan tumpah-tumpah. Berbeda saat sudah dewasa, maka kita yang akan pusing mempersiapkan uang untuk bagi-bagi angpau untuk anak-anak yang akan berkunjung. Kebersamaan Hari Raya Idul Fitri Kebersamaan jaman dulu vs masa kini [image source]Jaman dulu, momen lebaran benar-benar digunakan untuk bersilaturahmi dengan orang-orang tercinta. Saling bercerita tentang banyak hal yang terjadi selama rentang waktu tak bersua. Kini, momen lebaran yang harusnya jadi ajang kebersamaan terkadang kalah dengan gadget. Semua sibuk update sedang apa dengan gadgetnya masing-masing, lupa deh update ke keluarga sendiri sudah melakukan apa saja selama tidak bersua. Jajanan Kue Lebaran yang Berubah Tiap Tahunnya Jajanan jaman dulu vs kue modern [image source]Meski jajanan jaman dulu mungkin tak selezat kue lebaran jaman sekarang, namun kehadiran makanan jadul itu sangat dirindukan. Apa yang membuatnya begitu diidamkan? Kuncinya adalah kenangan yang ada di dalam jajanan jadul itu. Bisa jadi kenangan bersama orang-orang tercinta yang kini sudah tak lagi di tengah-tengah kita. Misalnya, jajan lebaran khas yang hanya dibuat oleh nenek atau ibu, rasanya nggak akan tergantikan oleh cookies kemasan semahal apapun. Tempat Menghabiskan Libur Lebaran Tempat libur lebaran jaman dulu vs tempat liburan jaman sekarang [image source]Libur lebaran jaman dulu wajib dihabiskan di rumah keluarga semisal rumah nenek. Namun saat ini, tempat-tempat wisata nampaknya lebih ramai saat lebaran. Dan lagi, banyak juga tempat wisata yang bisa jadi pilihan agar kita bisa lebih dekat dengan keluarga. Beda Cara Mendapatkan Tiket untuk Mudik Mendapatkan tiket jaman dulu vs jaman sekarang [image source]Mudik lebaran jaman dulu lebih butuh perjuangan karena harus ikut nimbrung di antrian tiket yang mengular. Beda dengan saat ini, sambil tiduran pun kita dengan mudah bisa membeli tiket. Masa-masa sulit itu kadang dirindukan, meski tak ingin dirasakan lagi. Hal-hal di atas mau tidak mau harus kita rasakan saat momen lebaran datang. Beberapa hal nampak lebih mudah di zaman sekarang, namun ada beberapa hal juga menjadi sulit. Ya, begitulah, segala sesuatu selalu menghadirkan dua sisi yaitu kelebihan dan kekurangan, pun suka atau duka. Karenanya selagi masih sempat, usahakan selalu berbagi kebahagiaan dengan orang-orang tercinta di sekitar kita. Home » Lucu Penulis Dzikir Pikir Ditayangkan 08 Jul 2016 Idul Fitri yang merupakan hari raya besar seluruh umat muslim di seluruh dunia. Namun lain negara, akan lain juga tradisinya. Di Indonesia lebaran identik dengan bagi-bagi angpau, kue khas lebaran yang disuguhkan setiap kali kita berkunjung ke sanak saudara. Yuk langsung simak seperti dikutip dari Inilah Perbedaan Lebaran Jaman Dulu vs Sekarang, pasti kamu mengalami ! tanggung jawab... nggak sama kue kue lebaran jaman dulu....3. Terbukti....4. Dulu ngobrolnya lebih santai...., sekarang saat ngobrol malah main hp..5. Smartphone bisa gantiin semua mainan itu....Pasti kalian pernah ngalamin salah satu diantara 5 hal itu kan guys..... Hayoo ngaku aja... lucu unik Jakarta, Muslim Obsession – Lebaran tahun 2023 atau 1444 H diprediksi akan berbeda hari. Muhammadiyah sudah menetapkan Hari Raya Idul Fitri pada Jumat, 21 April 2023. Sedangkan, pemerintah diduga akan menetapkan Lebaran pada Sabtu, 22 April 2023. Anjuran pemerintah inilah yang akan menjadi patokan resmi perayaan Lebaran bagi seluruh umat Muslim di fenomena lebaran beda hari tidak perlu dipermasalahkan, karena metode pengitungannya perbedaan hari raya lebaran tidak hanya berlangsung pada saat ini, tapi sudah cukup lama, dan masih saja menimbulkan perdebatan di satu yang mencatat fenomena ini adalah orientalis dan pakar Islam asal Belanda, Snouck Hurgonje. Dalam catatan berjudul Nasihat-Nasihat C. Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya Kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889-1936 Jilid VIII 1994, Snouck bercerita ada dua metode menghitung hilal peringatan 1 Syawal di masa berdasarkan penanggalan dan penglihatan terhadap bulan baru atau hilal. Biasanya metode ini dilakukan oleh orang Muslim terpelajar yang mengerti astronomi atau ilmu falak. Mereka melakukannya dengan melihat langsung datangnya bulan di langit di daerah dataran metode kedua, berdasarkan tanggalan yang ditentukan pemerintah Belanda. Tanggalan ini tanpa perhitungan khusus dan hanya menghitung hari sejak puasa hari pertama masa kolonial, Snouck melihat banyak orang yang mengikuti metode pertama. Jika sekarang perhitungan secara empiris atau rukyat dilakukan dengan ketentuan-ketentuan, seperti ketinggian bulan sekian derajat, maka di masa kolonial tidak atau saksi hanya perlu melihat bulan saja. Apabila sudah melihat, maka akan divalidasi. Hasil validasi inilah yang akan dikirim ke pemerintah kolonial untuk ditetapkan sebagai 1 akibat di tiap wilayah Indonesia memiliki perbedaan ketinggian, sudah pasti akan berbeda hasilnya. Di wilayah tertentu bulan sudah terlihat, tetapi tidak di wilayah perbedaan inilah, tulis Ensiklopedia Hisab Rukyat 2005, hari Lebaran juga berbeda. Meski begitu, untuk mensiasati ini biasanya pemerintah kolonial akan melihat suara mayoritas. Jika sekiranya bulan belum terlihat, maka libur lebaran ditambah satu hari untuk menggenapi puasa sebanyak 30 hari. Al

lebaran jaman dulu dan sekarang